5 Komponen dan 4 Pilar Manajemen Keuangan untuk Menghadapi Ramadhan dan Lebaran
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Dalam bidang keuangan atau finansial bulan ini juga memiliki pola pemasukan dan pengeluaran yang khas. Untuk karyawan baik ASN maupun swasta bulan ini sangat istimewa karena menerima penghasilan yang lebih banyak yaitu karena mendapatkan Tunjangan Hari Raya alias THR. Sementara untuk pengusaha juga merupakan bukan yang istimewa karena harus mengeluarkan expense yang lebih banyak.
Namun pada saat yang sama keperluan untuk melewati Ramadhan dan menjelang Lebaran bagi para karyawan yang memiliki penghasilan tetap bisa membuat pengeluaran tambahan yang melebihi penghasilan tambahan melalui THR. Sebut saja pengeluaran rutin seperti keperluan sahur dan berbuka, serta keperluan lainnya seperti zakat infaq sadaqah dan juga keperluan membeli perlengkapan salat untuk tarawih, pakaian baru untuk Lebaran dan lain sebagainya.
Belum lagi bila ada rencana mudik saat lebaran, tentunya harus membawa oleh-oleh untuk orang tua dan keluarga di kampung serta juga memberikan angpao. Kalau dibuat daftarnya rasanya memang uang THR uang hanya sekitar satu bulan gaji sama sekali tidak cukup.
Lalu bagaimana menghadapi menghadapi masalah keuangan pada bulan Ramadhan ini. Yuk kita berkenalan dengan Personal Finance Management atau Manajemen Keuangan Personal . Singkatnya sebagai pribadi pun kita wajib memiliki perencanaan keuangan seperti yang ada pada sebuah perusahaan. Tentu saja dengan versi pribadi dan disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.
Perencanaan keuangan ini secara sederhana dapat disebut dengan anggaran atau bujet baik tahunan ataupun bulanan. Ada baiknya dalam menghadapi Ramdhan pun kita mempunyai anggaran tahunan dimana dalam setahun kita membuatnya estimasi atau perkiraan pendapatan dan pengeluaran sehingga harus diusahakan bahwa pendapatan atau penghasilan tahunan kita tetap lebih besar dibandingkan pengeluaran sehingga ada dana untuk disimpan baik sebagai tabungan atau investasi.
Dalam Manajemen Keuangan Pribadi, dikenal ada 5 komponen penting yaitu: Income atau Pendapatan, Spending atau Pengeluaran, Saving, atau Tabungan, Investing atau investasi, dan Protection atau Perlindungan.
Di samping itu juga ada 4 pilar yang meliputi Aset, Hutang atau kewajiban, Pendapatan dan juga Pengeluaran.
Ternyata ada dua aspek yang berfungsi sebagai komponen sekaligus pilar, yaitu Pendapatan dan Pengeluaran. Ini adalah dua hal yang paling penting dalam mengatur keuangan Anda agar tetap sehat dalam menghadapi Ramadhan. 5 Komponen dan 4 pilar ini yang akan kita bahas sekilas agar keuangan kita tetap sehat.
Agar pengeluaran kita sehat mari kita melihat sebuah simulasi sederhana yang dapat dimengerti oleh siapa pun juga walau tidak memiliki latar belakang pendidikan keuangan atau akuntansi.
Di sini penulis akan memberikan simulasi Anggaran per tahun dan juga anggaran per bulan khusus Ramadhan.
Dalam bidang keuangan secara umum ada tiga jenis laporan keuangan yaitu laporan rugi laba, neraca dan laporan arus kas. Nah ketiga bentuk laporan inilah yang akan kita gunakan untuk keperluan mengatur keuangan kita agar tetap sehat selama Ramadhan, Lebaran dan sesudahnya. Tentu saja kalau di perusahaan kita menggunakan istilah laporan, untuk keperluan pribadi dapat digunaan istilah catatan.
Pertama-tama kita akan membahas neraca yang mencatat kekayaan kita pada suatu tanggal tertentu. Anggap saja pada tanggal 31 Desember 2022 lalu.
Kita akan membahas jumlah aset dan kewajiban yang kita miliki. Di sini akan diketahui beberapa kekayaan bersih kita. Yang dimaksud set adalah harta dan kekayaan yang kita miliki baik berupa rumah, kendaraan, atau juga tabungan dan investasi. Sementara kewajiban atau liabilitas adalah segala hutang, cicilan, kredit dan lain sebagainya. Mudah-mudahan kita mempunyai kekayaan yang positif.
Selanjutnya kia akan membahas mengenai Catatan pendapatan dan pengeluaran yang meliputi seluruh proyeksi pendapatan dan pengeluaran dalam satu tahun. Diharapkan jumlah pendapatan kita selalu lebih besar dari jumlah pengeluaran.
Misalnya saja gaji bersih plus tunjangan yang kita dapat setiap bulan adalah 15 juta rupiah maka penghasilan per tahun dari gaji adalah 180 juta . Kemudian THR 15 juta plus bonus dari kantor 30 juta maka penghasilan total 225 juta .
Sedangkan pengeluaran rutin tiap bulan 10 juta rupiah. Sehingga pengeluaran tahunan menjadi 120 juta. Lalu ada juga pengeluaran lain-lain misal untuk hiburan dan cicilan sebesar 60 juta rupiah. Di sini kita bisa melihat total pengeluaran sebesar 180 Juta Rupiah sehingga kita masih memiliki dana sekitar 45 juta rupiah untuk keperluan Lebaran,
Dari sini kita bisa melihat walau gaji hanya 15 juta dan THR 15 juta kita masih bisa mengeluarkan 45 juta untuk Ramadhan dan Lebaran. Tentu saja dana sebesar 45 Juta itu tidak harus kita habiskan semuanya. Bisa sebagian digunakan untuk tabungan atau investasi.
Dan yang terakhir adalah kita harus menyiapkan Catatan arus kas adalah benar-benar mencatat aliran uang tunai yang masuk dan keluar di rekening kita. Perlu diketahui bahwa pendapatan dan pengeluaran tidak selalu sama identik dengan arus kas masuk dan keluar. Tujuan catatan ini adalah untuk selalu dapat menjamin likuiditas atau kelancaran keuangan kita sendiri.
Lalu bagaimana kalau penghasilan hanya 5 juta per bulan. Maka tentunya agar keuangan tetap sehat kita Harus melakukan penyesuaian pengeluaran rutin dan juga pengeluaran selama Ramadhan dan lebaran agar uang kas selalu tetap positif dan lancar dan pada saat dilakukan perhitungan neraca, kekayaan kita masih positif. Perlu diingat bahwa mengatur pengeluaran selalu lebih mudah dibandingkan dengan meningkatkan pendapatan. Untuk mengatur pengeluaran, kita bisa berhemat sedangkan untuk meningkatkan pendapatan, kita bisa melakukan pekerjaan sampingan dengan berjualan secara daring atau lain sebagainya.
Yang penting adalah selalu membuat anggaran tahunan dan bulanan agar kondisi keuangan kita selalu sehat dalam arti kekayaan selalu positif dan juga arus kas selalu lancar sehingga jangan sampai berhutang untuk memenuhi keperluan Ramadhan dan Lebaran.
Demikian sekilas mengenai bagaimana mengatur rencana keuangan dalam menghadapi Ramadhan dan lebaran dengan menerapkan prinsip Manajemen Keuangan Personal.
Terima kasih sudah membaca dan selamat berpuasa.