Berpuasa bagi Penderita Penyakit Maag
Dengan menahannya makan dan minum yang terbilang cukup lama hal ini menjadi perbincangan bagi penderita maag. Penderita maag atau gatritis di Indonesia terbilang cukup banyak, dikuatkan dengan hasil WHO yang mengatakan bahwa angka kejadian maag di Indonesia mencapai 40,8% dan menempati urutan ke empat dengan jumlah penderita penyakit maag terbanyak yaitu 430 juta penderita maag. Menurut hasil penelitian dan pengamatan Departemen Kesehatan RI ada banyak kota yang tingkat penderita maagnya tinggi yaitu di kota Medan yang mencapai 91,6%, Denpasar 46%, Jakara 50%, Palembang 35,35%, Bandung 32,5%, Aceh 31,7%, Pontianak 31,2% dan Surabaya 31,2% (Dewantoro, 2019 : 2).
Berdasarkan profil kesehatan di Indonesia tahun 2012, gastritis merupakan salah satu penyakit dalam 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 30.154 kasus (Novitasary, 2017 : 2). Umumnya penyakit maag ini diderita oleh kalangan remaja yang disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, gaya hidup, dan aktivitas yang meningkat sehingga tidak sempat untuk mengatur pola makannya dengan baik. Selain faktor pola makan yang buruk dan gaya hidup, penyakit maag juga dapat disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi kafein, makanan pedas ataupun alkohol yang berlebihan. Gejala yang dirasakan pada penyakit maag ini terdapat berbagai macam diantaranya yaitu nyeri pada ulu hati, mual, muntah, lemas, nafsu makan menurun, wajah pucat, keluar keringat dingin, sering sendawa dan dapat muntah darah apabila kondisinya sudah parah.
PEMBAHASAN
Berpuasa telah tebukti memiliki manfaat posisitf bagi tubuh, antara lain membantu menurunkan berat badan, sistem pencernaan bersih, dan meremajakan sel-sel yang membuat tubuh kebal. Namun, tetap saja timbul kekhawatiran bagi penderita penyakit maag karena menahan makan selama sehari dapat menyebabkan sakit maag kumat
Lalu, apa penyakit maag itu?
Penyakit maag atau gastritis merupakan gejala penyakit akibat meningkatnya keasaman lambung, rasa tidak nyaman di perut, seperti perut terasa penuh, rasa panas pada perut bagian atas, serta kembung. Gejalanya terasa saat makan atau setelahnya.
Secara umum, sakit maag disebabkan oleh luka terbuka yang terjadi di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping konsumsi obat antiinflamasi non-stereoid (OIANS) dan stress. Maag dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik. Penyakit ini terjadi pada lambung akibat peradangan pada dinding lambung. Peradangan ini disebabkan karena pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi minuman berkafein, ataupun sering mengonsumsi alkohol. Gejala yang dirasakan pada penyakit maag ini terdapat berbagai macam diantaranya yaitu nyeri pada ulu hati, mual, muntah, lemas, nafsu makan menurun, wajah pucat, keluar keringat dingin, sering sendawa dan dapat muntah darah apabila kondisinya sudah parah
Lantas, apakah penderita sakit maag boleh berpuasa?
Penderita penyakit maag boleh berpuasa tetapi tetap berhati-hati karena kebiasaan pola makan akan berubah sehingga tubuh perlu beradaptasi dengan pola makan saat sedang berpuasa. Menurut beberapa penelitian bahkan mengatakan bahwa gejala penyakit maag dapat membaik ketika berpuasa, namun hal tersebut belum tentu berlaku untuk semua penderita, terutama pengidap maag kronis. Sehingga jawaban yang tepat adalah pengidap penyakit maag sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu, guna mengantisipasi penderita maag kronis semakin parah gejalanya.
Jika boleh berpuasa, bagaimana tips puasa bagi penderita penyakit maag?
Supaya maag tidak kambuh saat seseorang melaksanakan ibadah puasa, sebaiknya menerapkan sejumlah langkah sebagai berikut: