Anjas Permata
Anjas Permata Konsultan

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Dibalik Nastar dan Kastengel yang Melegenda

21 April 2023   23:09 Diperbarui: 21 April 2023   23:15 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Dibalik Nastar dan Kastengel yang Melegenda
Sumber: dokumentasi pribadi

Perayaan lebaran rasanya kurang lengkap tanpa camilan. Saat-saat kebersamaan akan menjadi lebih hangat dengan sajian kue lebaran.

Banyak jenis dan ragam camilan yang biasanya telah disiapkan. Namun tahukah Anda bahwa ada 2 kue kering yang yang tidak pernah ketinggalan, ya benar kue nastar dan kastengel.

Kedua kue itu seolah tak pernah absen disajikan di meja tamu. Tradisi di keluarga saya pun juga demikian. Setiap menjelang lebaran, pasti sudah sibuk mempersiapkan camilan yang tentu saja diantaranya adalah nastar dan kastengel. Padahal kedua kue lebaran itu bukan berasal dari Indonesia. 

"Lah kok bisa? Lantas dari mana asalnya""

Kue Nastar. Sumber: dokumentasi pribadi
Kue Nastar. Sumber: dokumentasi pribadi

Nastar sejatinya adalah resep asli Belanda. Nama nastar sendiri berasal dari kata ananas yang artinya buah nanas dan taart yang artinya kue. Gabungan dua kata tersebut akhirnya disingkat menjadi nastar. Terbuat dari campuran adonan telur, mentega, gula dan terigu, kue nastar kemudian dibentuk bulat mungil dengan isian selai nanas.

Resep kue nastar awalnya terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang biasanya dibuat dalam satu loyang besar berisi selai bluberi atau kismis. Namun sayang waktu itu sangat sulit mendapatkan keduanya di Indonesia, sehingga orang-orang Belanda menggantinya dengan nanas yang rasanya asam manis mirip bluberi.

Kue Kastengel. Sumber: dokumentasi pribadi
Kue Kastengel. Sumber: dokumentasi pribadi

Sedangkan kastengel berasal dari kata Kass dalam bahasa Belanda artinya keju dan Stengel yang artinya batang. Jadi kastengel adalah kue berbentuk batang yang terbuat dari keju.

Di negara Belanda, kue kastengel ini memiliki ukuran lebih panjang dari yang ada di Indonesia. Ukuran kue kastengel disana sekitar 30 cm sedangkan di Indonesia sekarang banyak dimodifikasi menjadi lebih kecil sehingga bisa sekali makan.

Tradisi Belanda

Kue nastar dan kastengel muncul sejak zaman penjajahan Belanda. Orang-orang Belanda yang tinggal di Indonesia pada waktu itu mempunyai tradisi saling berkunjung ke rumah teman atau keluarga terdekat. Maklum karena mereka juga jauh dari sanak saudara sehingga membutuhkan aktivitas untuk melepas rindu.

Nah ketika melakukan anjangsana, orang Belanda selalu membawa buah tangan berupa kue kering baik nastar maupun kastengel. Mereka biasanya menikmati kudapan itu dengan segelas teh hangat. Dengan begitu mereka bisa membangun keakraban dalam hubungan yang erat.

Kue nastar juga disebut-sebut sebagai kue bangsawan, hal ini karena tidak semua orang bisa menikmatinya. Pada masa kolonial, kue nastar juga selalu disajikan saat perayaan natal. 

Tradisi itu kemudian dilanjutkan saat para bangsawan Belanda juga mengantarkan bingkisan kue nastar kepada kaum priyayi yang sedang merayakan hari raya Idul Fitri.

Dari sini kemudian tradisi memberikan bingkisan lebaran mulai dikembangkan oleh masyarakat pribumi. Semua lapisan masyarakat Indonesia kini bisa menikmati kue nastar.

https://cdns.diadona.id/diadona.id/resized/640x320/news/2020/01/06/1279/16-manfaat-buah-pir-hijau-untuk-kesehatan-ibu-hamil-dan-diet-2001068.jpg
https://cdns.diadona.id/diadona.id/resized/640x320/news/2020/01/06/1279/16-manfaat-buah-pir-hijau-untuk-kesehatan-ibu-hamil-dan-diet-2001068.jpg

Tradisi Tionghoa

Bagi masyarakat tionghoa, kue nastar identik dengan buah pir emas. Kue ini biasanya disajikan saat perayaan tahun baru china atau imlek. 

Beberapa buah oleh masyarakat tionghoa memiliki makna tersendiri. Salah satunya buah pir emas. Masyarakat tionghoa meyakini bahwa buah pir emas adalah simbol keberuntungan serta kemakmuran. Jadi siapa saja yang makan kue nastar, maka hidupnya akan beruntung dan makmur.

***
Kue nastar dan kastegel sekarang menjadi menu camilan wajib saat lebaran. Selain memang rasanya yang enak, juga mengandung banyak cerita dan makna yang baik. Maka tak salah kita menyematkannya sebagai kue kering gurih dan manis yang legendaris. Yuk buruan! banyak makan nastar supaya hidup selalu beruntung dan tambah makmur (haha..).

"Kue nastar dioles mentega, dalamnya diisi selai nanas basah. Paling enak kumpul bersama keluarga, saling memaafkan semua khilaf dan salah."

-Anjas Permata

#samber thr

#samber 2023 hari 21

#thr kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun