Tm Ichsan
Tm Ichsan Pelajar Sekolah

pelajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadhan Menurut Ilmu Psikologi dan Kedokteran

15 April 2021   19:21 Diperbarui: 15 April 2021   20:36 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Menurut Ilmu Psikologi dan Kedokteran
foxongreen.com

Oleh : T.M.Ichsan

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh ampunan bagi pemeluk agama Islam.

Para muslim di seluruh dunia menyambut bulan ini dengan penuh kegembiraan dan rasa takwa terhadap  Allah SWT. Di Indonesia bulan suci Ramadhan bertepatan pada tanggal 13 April 2021 sampai dengan 13 Mei 2021.

Bulan ini identik dengan sholat Tarawih, Tadarus Al-Qur'an dan tentunya menunggu berbuka puasa atau istilah gaulnya dengan "Ngabuburit'.

Dalam ajaran Islam puasa Ramadhan merupakan puasa yang bertepatan di bulan Ramadhan yang dapat menghapus kesalahan atau dosa yang telah diperbuat, asalkan dilakukan dengan iman dan megharapkan pahala dari ridha Allah SWT.

Manfaat puasa Ramadhan menurut ilmu Kedokteran

1. Mengontrol gula darah

Dengan berpuasa tubuh kita akan membatasi asupan kalori dan mengurangi resistensi insulin dengan demikian sensitivitas tubuh terhadap insulin dapat meningkat sehingga glukosa dari aliran darah dapat berpindah ke sel tubuh lebih efesien.

2. Menjaga berat badan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa puasa bisa menurunkan berat badan dengan sehat. Hal ini merupakan karena pembakaran lemak secara berlebihan terjadi akibat kita berpuasa seharian penuh. Akan tetapi perlu kita sadari berat badan akan bertambah jika kita tetap tidak mengontrol kalori yang dimakan saat berbuka.

3. Meningkatkan kekebalan tubuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun