Topik Irawan
Topik Irawan Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Mudik ke Kuningan Saatnya Menyantap Kupat Tahu

26 April 2023   23:21 Diperbarui: 26 April 2023   23:22 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik ke Kuningan Saatnya Menyantap Kupat Tahu
Kaum perantau Kuningan, bila mudik nyari kupat tahu adalah wajib (dokpri)

Membuka dapur raksasa dengan ribuan item masakan yang menyertainya, itulah kuliner Indonesia, butuh puluhan tahun untuk bisa mencicipi cita rasa lokal khas Nusantara. Lebaran menjadi bukti sahih bejibunnya menu menu yang ada di tanah air. Pakar kuliner kebanggaan Indonesia, Prof Dr Ir Murdijati Gardjito menyatakan ada ribuan kuliner di Nusantara.

Jenis makanan yang ada di daerah di Indonesia mencapai 3.259 jenis, itu yang di kenal oleh Pak Murdjati Gardjito, seorang pengajar di UGM yang saat ini telah pensiun. Ada lebih dari 200 sayur, 400 buah, 1600 rempah, betapa dahsyatnya kuliner Nusantara yang kita miliki. Kalau masalah bangga itu sih sudah pasti dong.

Momen mudik menjadi keniscayaan untuk berburu kuliner, pulang ke Kuningan yang merupakan membernya Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan memiliki luas 1.194 km persegi. Satu hal yang pasti, ketika pulang kampung, icip icip kuliner khas menjadi menu wajib. 

Makanan itu bernama Kupat Tahu, ada yang menyebutnya sebagai Hucap, tapi  baiklah jangan perdebatkan tentang nama kuliner khas Kuningan. Tapi iciplah kuliner kebanggaan masyarakat Kuningan,soal rasa boleh diadu.

Ratusan kali menikmati Kupat Tahu, sejauh ini belum merasa kapok untuk menyantapnya, bahkan jika ke kampung tanpa menyantap Kupat Tahu, rasanya tuh gimana gitu, ada yang kurang. Padahal sejatinya Kupat Tahu itu makanan yang simpel, berbahan baku ketupat, tahu, bumbu kacang dan juga kecap.

Hidden Gem Itu Bernama Kupat Tahu Mang Ii

Meski kiosnya agak tersembunyi, namun Kupat Tahu Mang Ii juara (dokpri)
Meski kiosnya agak tersembunyi, namun Kupat Tahu Mang Ii juara (dokpri)


Salah satu kecamatan di Kuningan yang mampu memberikan rasa puas ketika menyantap Kupat Tahu adalah Kecamatan Cilimus, rahasianya adalah tahu Cilimus memiliki tekstur renyah ketika di goreng, tahunya lembut dan tidak lembek. Ada banyak tempat jualan Kupat tahu, namun menurut saya, hidden gemnya Kupat Tahu ada di Pasar Cilimus.

Terletak di bagian agak dalam dari Pasar Cilimus, ada gerobak Kupat Tahu Mang Ii, ini baru deh menikmati Kupat Tahu dengan racikan yang pas. Tempatnya sih biasa saja, kios khas pasar, disediakan meja dan kursi, dibagian depan ada gerobak kaca bertuliskan "Kupat Tahu Mang Ii".

Jika sedang banyak pembeli, antriannya lumayan lama, namun Kupat Tahu Mang Ii, memang rasa tak pernah bohong, bumbu Kupat Tahu yang merupakan perpaduan kacang tanah, cabai merah, bawang putih dan gula merah, merupakan kunci nikmatnya Kupat Tahu.

Berapa sih satu porsi Kupat Tahu Mang Ii, dengan harga Rp 15.000, kita sudah bisa menikmati Kupat Tahu, lebih sedap jika makan menu kuliner khas Kuningan ini, disertai kerupuk. Lazimnya juga, pedagang menyediakan sambal bagi konsumen. Tambahan sambal, bagi pecinta pedas merupakan bonus tersendiri.

Sangat mungkin ada banyak versi enak dari Kupat Tahu, patokan Kupat Tahu Mang Ii adalah versi saya. Ada juga sih second opinion untuk Kupat Tahu enak, tempatnya di jalan Panawuan, di arah menuju SMA Cilimus, pinggir jalan, Kupat Tahunya enak dan harganya di patok Rp 12.000.

Kuliner Ikonik Kabupaten Kuningan
Setiap daerah memiliki kuliner khas, menu legend yang dicari banyak orang, dengan berbahan dasar tahu, konon Kupat Tahu awalnya dari kata tofu mapo, istilah ini diberikan oleh anak buah Putri Ong Tio Nio ke Kuningan di abad ke-14.

Kendala pengucapan yang susah di lidah orang lokal, maka berkembang menjadi kata Hucap, yakni Tahu Kecap atau yang sekarang menjadi Kupat Tahu. Saatnya kini memang mencintai produk kuliner lokal, cita rasa menu Nusantara yang kaya bumbu memang menjadi daya tarik tersendiri. Beruntung saat mudik, sempat menyantap menu legend Kuningan bernama Kupat Tahu.

Mungkin Pemerintah Daerah Kuningan  perlu lebih gencar menggaungkan keberadaan Kupat Tahu, bisa menggandeng tokoh tokoh nasional yang mempunyai hubungan erat dengan Kuningan, bisa mengajak Anies Baswedan atau pun Maudy Koesnaedi. Sehingga Kupat Tahu makin di kenal publik tanah air, sebagai kuliner khas Kuningan.

Paling Pas di Santap Saat Sarapan

Sarapan seru di Kuningan ya menyantap kupat tahu (dokpri)
Sarapan seru di Kuningan ya menyantap kupat tahu (dokpri)


Ada quote kocak tentang sarapan, kira kira begini bunyinya " Selamat Pagi jangan lupa sarapan yah, biar kuat menerima kenyataan", pesan yang menggelitik sih. Yuk yang biasa sarapan, apalagi sarapannya di Kuningan. Kupat tahu menjadi lazim untuk sarapan, biasanya di pagi hari akan banyak gerobak.

Dalam satu porsi Kupat tahu dengan berat 250 gram, terdapat 391 kalori, lemak 10,89 gram, karbohidrat 62,65 gram dan 11,26 gram. Udara dingin Kuningan serasa pas dengan hangatnya goreng tahu, kupat yang terbungkus daun kelapa atau janur, mengeluarkan arom khas yang menggugah selera.

Pedagang Kupat tahu menyediakan teh panas kepada penikmat Hucap dengan gratis. Dahlah paling keren memang nyarap Kupat Tahu yang bisa menahan lapar ketika pagi. Untuk menu sarapan Kupat Tahu memang tak akan pernah gagal memuaskan pecinta kuliner.

Bila sedang beruntung, pagi hari yang cerah, mentari bersinar, terlihat juga penampakan anggunnya Gunung Ciremai, ini menjadi sensasi lain bersantap Kupat Tahu di Kuningan. Bila ingin menikmati hidangan legend dari Kuningan, hayuk atuh sarapan Kupat Tahu.

Jadi bersyukur menjadi perantau, kalau pas lebaran dan mudik, jadi deh berburu kuliner terkenal di Kuningan. Bagaimana dengan Kompasianer di liburan lebaran tahun ini? Pastinya punya agenda berburu kuliner khas masing masih.Kalau sudah begini sih, bangga banget berada di Indonesia, kuliner khasnya banyak banget dan enak enak pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun