Trian Ferianto
Trian Ferianto Auditor

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Food Combining Saat Ramadan, Mengapa Tidak?

23 April 2021   15:08 Diperbarui: 24 April 2021   07:01 1876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Food Combining Saat Ramadan, Mengapa Tidak?
Pola konsumsi kombinasi makanan yang pas, dapat membantu tubuh mencerna secara optimal. | Dok. unsplash.com

Saat berbuka puasa pun demikian. Ia mengawali berbuka dengan menyantap buah dan sayur. Minumnya segelas air putih atau ramuan sendiri dengan menyeduh campuran jahe, ketumbar, dan kunyit. Bisa juga dengan membuat jus buah tanpa tambahan gula.

"Makan besar" biasanya dilakukan beberapa saat setelah magrib. Bisa menjelang atau setelah tarawih.

Makan besar pun "dijaga" dengan aturan food combining tadi. Mengusahakan diri mengkonsumsi makanan yang sedikit diolah dan kombinasi bahan yang sesuai dengan cara kerja lambung.

Menurut pengakuan istri saya, cara ini efektif mengerem sakit asam lambungnya dan membuat badan kembali fit dan bugar. Meski berat badannya belum masuk obesitas, tapi keinginannya menjaga berat badan "ideal" saat ia masih muda dan bugar dulu tampaknya dapat ditempuh dengan pola makan sehat ala food combining ini.

Sebagai personel yang biasanya "bekerja" di dapur, istri saya sebenarnya juga lebih ringan menyiapkan makanan ala food combining. Sebab cukup mengupas, membersihkan, dan mengolah sedikit saja. Tidak perlu sampai berjam-jam memasak ala masakan-masakan yang sering kita konsumsi biasanya.

Proses "memasak singkat" ini juga yang dapat mempertahankan gizi dan nutrisi bahan makanan, alih-alih menambahi rasa ini itu dari aneka bumbu yang malah menghilangkan kandungan nutrisi yang sudah diberikan Tuhan melalui bahan makanan.

Selain itu, menurut testimoni para praktisinya, diet ini juga efektif dan ampun mengembalikan berat badan dalam posisi ideal.

Bagaimana, tertarik mencoba pola makan sehat food combining?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun