Uli Hartati
Uli Hartati Administrasi

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbukalah dengan Menu yang Tepat

21 Mei 2019   15:26 Diperbarui: 21 Mei 2019   15:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbukalah dengan Menu yang Tepat
Sumber : IDNTimes.com

Benarkah demikian ?

Aku pribadi memang penyuka makanan manis, makin manis makin ku suka. Teringat di masa lampau, menjelang berbuka badan sudah terkulai lemas. Kala itu aku masih kelas 1 SD, merengek meminta minum untuk melepaskan dahaga. Dulu ilmu kajian itu belum marak, pengetahuan agama bisa dibilang hanya ilmu warisan turun temurun. Sehingga yang kami ketahui adalah "Berbukalah dengan yang manis". 

Apakah itu hadist? Nyatanya kata mamak bukan hadist yang mendasari kami berbuka dengan yang manis melainkan kondisi tubuh yang lemas dan biasanya akan segera pulih ketika meminum teh manis hangat. Dulu kurma itu sepertinya jenis makanan langka, ketemu kurma kalau ada orang pulang haji. Tahun 80 an istilah umroh pun masih langka yang ngetrend memang naik haji. Jadi tahun 80an berbuka dengan yang manis itu justru identik dengan minuman bukan makanan.

Aneka Minuman Manis

Aku dibesarkan di banyak daerah di pulau Sumatera, sewaktu kecil pahamnya memang berbuka dengan yang manis adalah minuman bukan makanan. Setiap hari mamak membuat aneka minuman manis seperti air sirup, teh manis, cendol, dan susu. Selama berpuasa memang kondisi tubuh menahan lapar dan haus, otomatis kadar gula darah juga menurun that's why kalau puasa bawaan badan akan lemas dan mengantuk. Ketika waktu berbuka tiba maka bawaannya sudah langsung ingin minum yang manis.

Kurma

Tahun 90an ketika kurma sudah banyak dipasaran mulailah aku mengetahui bahwa Rasul berbuka dengan kurma, bila tak ada kurma baru dengan air. Sejak itu mamak mulai sering membeli kurma untuk santap berbuka kami, tapi aneka minuman manis masih menemani kami bahkan jarang banget konsumsi air putih bila berbuka.

Menu yang Tepat

Pro kontra berbuka dengan yang manis ini masih saja menjadi bahasan, kalau secara hadist memang dianggap tak pernah ada. Namun bila melihat kebiasaan Rasul yang berbuka dengan kurma, maka anjuran berbuka dengan yang manis masih bisa kita anggap baik selama manisnya adalah alami bukan pemanis tambahan.

Karenanya mamak selalu bilang enggak ada masalah kita berbuka dengan yang manis selama kita konsumsi dalam jumlah yang tepat. Lagian tubuh memang sudah lemas seharian tak makan dan minum, untuk membangkitkan energi maka pilihan berbuka dengan yang manis adalah tepat selama masih dalam jumlah yang tepat. Kebayang enggak kalau terlalu paranoid, sudah lemas berbuka hanya dengan air putih ? Dijamin deh ibadahnya enggak khusyuk atau kalau khusyuk tapi badan lemas.

Kebiasaan kami juga, entah karena orang batak maka saat berbuka setelah meminum air yang manis kamipun langsung santap makan berat yaitu nasi beserta lauk. Urusan Takjil biasanya kami santap setelah tarawih. Kebiasaan konsumsi manis saat berbuka alhamdulillah sampai saat ini kami rasakan baik-baik saja. Papa meski menderita diabetes justru dengan gula agak main-main kucingan. Kalau kekurangan bikin lemas, berlebih juga bikin lemas.

Lantas bagaimana kah menu berbuka yang tepat ?

Berbuka dengan yang manis, bisa air sirup, bisa takjil, bisa kurma pokoknya sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mu, bila memang tubuh lemas maka berbukalah dengan yang manis dan ingat manisnya adalah alami bukan tambahan ya. Makanlah nasi dengan jumlah cukup, disertai lauk pauk dan sayur agar nutrisi selama berpuasa tetap terpenuhi.

Kita pasti paham dengan ritme tubuh kita, maka kitapun paham asupan yang dibutuhkannya. Jadi berbukalah dengan menu yang tepat jangan karena iklan hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun