Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".
Ma'e Bangga Berwisata di Indonesia
Ma'e Bangga Berwisata di Indonesia
Ma'e bangga berwisata di Indonesia. Apalagi anak-anak Ma'e. Mereka sangat bangga berwisata di Indonesia. Mengapa mereka sangat bangga berwisata di Indonesia? Alasan mereka ada dua. Pertama adalah karena Indonesia adalah tanah air tercinta yang memiliki banyak daerah wisata dengan lanskap pemandangan alam yang sangat indah. Jadi mereka tidak perlu jauh-jauh melancong ke luar negeri kecuali pergi ke Baitullah Mekah dan pergi ke Masjid Nabawi Madinah. Kedua, mereka tidak perlu mengeluarkan banyak ongkos untuk transportasi ketika mereka mengunjungi daerah wisata di Indonesia khususnya di Bondowoso. Ketiga, mereka dengan mudah menemukan makanan halal yang sesuai selera Nusantara dengan harga relatif terjangkau. Dan yang paling penting mereka dengan mudah menemukan tempat ibadah di daerah wisata sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan nyaman.
Mengapa anak-anak Ma'e perlu melakukan wisata khususnya wisata alam? Karena, jadwal kegiatan mereka sehari-hari cukup padat. Anak Ma'e yang perempuan sibuk mengajar murid-muridnya di sekolah dasar Islam dari pukul 07.00 sampai pukul 15.00. Sedangkan Anak Ma'e yang laki-laki sibuk belajar nyaris 24 jam setiap hari di pesantren. Sehingga mereka perlu menyisihkan waktu untuk rehat dari kesibukan sehari-hari. Dan wisata alam merupakan salah satu cara yang sangat menyenangkan untuk rehat dari kesibukan sehari-hari.
Di Bondowoso ada tempat wisata alam yang "recommended" yang terkenal dengan sebutan Pemandangan Arak-arak. Lokasinya di tepi jalan alternatif Bondowoso-Surabaya.
Perjalanan ke tempat wisata ini bisa ditempuh dengan angkutan umum jurusan Besuki-Bondowoso dengan ongkos yang relatif terjangkau. Turun di depan nama Pemandangan Arak-arak. Dari sini pengunjung tinggal berjalan kaki ke tempat lokasi.
Saat liburan beberapa waktu yang lalu, anak-anak Ma'e mengunjungi tempat wisata Arak-arak Wringin Bondowoso. Anak Ma'e yang perempuan dan temannya yang perempuan naik motor. Mereka bertemu di suatu tempat. Anak Ma'e membawa bekal nasi beserta lauknya yang ditaruh di kotak nasi. Kalau temannya tidak sempat membawa bekal maka dia bisa membeli nasi pecel bungkus daun di pusat kuliner Pujasera Alun-alun Bondowoso. Namun, temannya sudah membawa bekal sehingga mereka langsung berangkat. Mereka naik motor menuju Arak-arak Wringin Bondowoso.
Mereka memasuki tempat wisata melalui pintu masuk. Sebelumnya mereka harus membeli tiket di loket seharga Rp 6.000 per orang.
Dari atas mereka menikmati makanan yang mereka bawa dari rumah. Mereka makan sambil menyaksikan pemandangan alam yang mempesona di bawahnya.
Beberapa tahun yang lalu banyak monyet yang berkeliaran di sekitar tempat wisata. Namun, saat anak Ma'e berkunjung ke sana monyetnya tinggal satu. Dan pada kunjungannya yang terakhir tidak kelihatan monyetnya. Jadi anak Ma'e dan teman-temannya bisa menikmati makanannya tanpa takut terganggu oleh kejahilan para monyet.
Dari atas mereka juga bisa menyaksikan keindahan Air Terjun Lidah yang diapit oleh jurang. Air terjun di sini diberi nama Air Terjun lidah karena penampakannya mirip dengan lidah.
Wisata alam tersebut tidak hanya membuat anak Ma'e bahagia tetapi juga membuatnya semakin semangat bekerja. Sebelumnya, kurang betah bekerja di tempatnya bekerja karena waktu kerjanya seharian.
Sedangkan anak Ma'e yang laki-laki dan enam temannya yang menuntut ilmu di Ma'had Al-Irsyad berangkat dari pondok. Mereka naik mobil angkot sewaan menuju lokasi.
Setelah mobil angkot sampai di lokasi, mereka turun. Mungkin karena mereka anak laki-laki yang memiliki jiwa petualang tinggi maka mereka menikmati pemandangan alam Arak-arak dengan cara "ngebolang".
Mereka tidak melewati pintu masuk, tetapi melewati perkampungan. Mereka menjelajah alam Arak-arak dengan menyusuri pematang sawah warga setempat, dan jalan setapak menuju lokasi Air Terjun Lidah.
Setelah sampai di ujung Lidah, mereka berhenti. Lalu mereka memasang tenda.
Mereka memanfaatkan botol bekas minuman aqua untuk tempat sampah yang "ecobrick". Kalau makanan ringannya habis maka bungkusnya dilipat-lipat sampai kecil lalu dimasukkan ke dalam botol. Mereka menyadari bahwa mereka harus menjaga kebersihan lingkungan dan menikmati keindahan alam Arak-arak tanpa merusaknya. Karena, Allah ta'ala melarang berbuat kerusakan di muka bumi.
Ketika haus mereka memasak air di atas kompor portabel. Sambil merasakan kesejukan hawa pegunungan, mereka menikmati wedang kopi mungkin kopi robusta khas Bondowoso.
Ketika hari hampir gelap, udara dingin menyentuh tubuh mereka yang memakai mantel. Meskipun demikian, mereka bahagia sekali karena dapat menjalankan ibadah di alam terbuka dan sekaligusmenikmati keindahan alamnya. Dan hal ini sangat mempengaruhi mental mereka. Alhamdulillah, anak Ma'e semakin betah tinggal menuntut ilmu di pondok pesantren dalam hal ini Ma'had Al-Irsyad Bondowoso. Padahal, sebelumnya selalu ingin ke luar dari pondok. Juga meningkatkan prestasi belajarnya. Alhamdulillah. Anak Ma'e termasuk santri yang prestasi belajarnya bagus. Setidaknya dia sudah bisa membaca kitab berbahasa Arab "gundul".
Oleh karena itu, saat liburan lebaran nanti InsyaAllah banyak untungnya jika kita mengajak keluarga berwisata alam.
---
Di Indonesia Aja
Bangga Berwisata di Indonesia
Samber THR
Samber 2023 Hari 17
Air Terjun Lidah Bondowoso. Bangga Berwisata di Indonesia.
@pesona.indonesia
@wonderfulindonesia