Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Si Legend yang Selalu Jadi Favorit

21 April 2023   08:26 Diperbarui: 21 April 2023   08:33 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Legend yang Selalu Jadi Favorit
Tampilan kue nastar/sumber: haibundacom


Haloooo my friends, Kompasianers.


Assalamualaikum.


Selamat Hari Raya Iedul Fitri, untuk yang merayakan hari ini maupun besok, mohon maaf lahir batin. 

Semoga ibadah puasa kita diterima Allah swt sebagai amal saleh.


Yang masih di jalan untuk mudik, tetap fokus, jaga konsentrasi, cape-cape dikit, ngantuk-ngantuk dikit, rehat dulu saja. Biarpun terlambat tiba, tapi selamat.

Tahun ini lebaran kita tidak barengan. Masing-masing punya landasannya. Tapi yang jelas, kita pasti sepakat untuk satu hal. Ga ada kontroversi. Yaitu, KUE LEBARAN HARUS ADA.

Ya, selain salat Ied dan salaman bermaaf-maafan, yg hanya ada di lebaran adalah KUE LEBARAN. Ssssttt... padahal mah di hari lain pun ada, cuma ga disebut kue lebaran.

Mongomong kue lebaran, plus karena tema Samber THR hari ini, saya jadi searching di gugel tentang kue lebaran, dengan berbagai key word. Tahu tidak, dari hasil pencarian, apa pun judul dan isinya, di artikel-artikel yang ngebahas kue lebaran, selalu muncul satu nama: NASTAR.

Begitupun saat saya tanya si AI, karena penasaran, 'Sebutkan 3 kue lebaran favorit'. Jawaban doi,  nomor 1 nya adalah NASTAR. Kedua dan ketiganya kue Kastengel dan kue Putri Salju.

Mau gimana lagi, NASTAR lah juaranya. Pantesin setiap rumah di hari lebaran selalu menyimpan kue nastar di meja tamu.

Dan pantas kalau si Nastar juara, karena die memang legend. Alias telah ada ratusan tahun lalu. Nastar memang bukanlah kue asli Indonesia. Tetapi berasal dari negeri kincir angin, Belanda. Nama nastar merupakan gabungan dari bahasa Belanda yakni 'ananas' yang berarti nanas dan taartjes atau tart yang berarti kue. Nastar memang terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, dan telur. Biasanya isian kue nastar ini berupa selai blueberry, apel juga stroberi.

Namun, saat orang-orang Belanda tinggal di negara kita (sebagai penjajah), mereka kesulitan mencari blueberry, stroberi dan apel yang tekstur kematangannya seperti buah yang ada di tanah Belanda.

Sebagai alternatif, terpikirlah ide untuk mengganti buah-buahan tersebut dengan buah yang mudah ditemui di tanah air yaitu nanas. Selain itu, buah nanas juga memiliki citarasa yang asam, manis dan segar sesuai dengan citarasa yang dibawa oleh buah stroberi dan apel.

Jadi begitu, sesuatu yang tidak sengaja, atau memanfaatkan yang ada, kadangkala malah membawa keberuntungan. Buah nanas yang tadinya hanya alternatif, malah memberi Keunikan pada si Nastar.

Kue nastar pertama kali diperkenalkan oleh seorang ibu peranakan yang berasal dari Jawa, pada awal abad ke-20. Saat Ratu Wilhelmina dari Belanda berkunjung ke Indonesia pada tahun 1920.

Begitulah sejarah si Legend Nastar. Anda harus tahu, biar saat menggigitnya Anda pun merasakan sensasi yang dirasakan Ratu Wilhelmina, seratus tahun yang lalu.

Eits, tunggu dulu. Masih ada hal menarik tentang si Nastar ini.

Pertama, Anda mungkin baru tahu, bahwa si kue kecil berisi nanas ini pernah menjadi perdebatan, lho.

Bukan perdebatan apakah Nastar masuk kelompok Cebong atau Kampret. Bukan! Tapi diperselisihkan statusnya. Apakah dia termasuk cake (karena tekstur lembutnya) atau masuk kelompok kue kering?

Tentu yang berdebat yang sehari-hari berkecimpung di dunia kue. Bukan anggota dewan terhormat.

Fakta lain dari si Nastar ini. Ini info sangat penting. Selain enak ternyata juga menyehatkan. Info dari Halodoc, selai nanas yang terdapat di dalamnya, selain enak dan menyegarkan, ternyata juga mengandung banyak vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan. Di antaranya, vitamin C yang bisa membantu menyintesis kolagen yang berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit, serta serat yang bisa melancarkan sistem pencernaan tubuh.

Bahan-bahan pembuatnya pun masing-masing memiliki manfaat bagi kesehatan. Susu mengandung kalsium, dapat menjaga kesehatan tulang. Kuning telur bermanfaat untuk menjaga fungsi penglihatan, dan putih telur mengandung protein yang baik guna mendukung pembentukan otot dan sel-sel tubuh lainnya. Sementara keju mempunyai segudang nutrisi untuk kesehatan tubuh seperti kandungan kalsium, protein, magnesium, fosfor, dan B12 yang dibutuhkan oleh bayi dan ibu.

Jadi, jangan ragu saat bertamu ditawari nastar. Sikat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun