Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Human Resources

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa untuk Sehat Lahir dan Batin

1 Mei 2020   17:45 Diperbarui: 2 Mei 2020   14:39 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa untuk Sehat Lahir dan Batin
Dok. pribadi

Tidak mudah menjalankan puasa ditengan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Tetapi, karena hukumnya wajib, orang muslim dimanapun berada mesti menjalankannya selama satu bulan penuh sesuai syari'at yang berlaku.

Selain menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, umat muslim juga dituntut untuk menahan diri dari segala hal-hal buruk yang dapat membatalkan puasa. Terlepas dari menjalankan kewajiban agama dan mendapatkan pahala, puasa diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Jasiman dalam bukunya Manajemen Syahwat (2011), jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Sebaliknya, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik.

Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri, terlebih terhadap makanan. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental.

Pertama, menyehatkan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa.

Kedua, mengurangi resiko kanker. Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.

Ketiga, menjaga berat badan. Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Penurunan berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah.

Keempat, turunkan gula darah. Puasa diyakini dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh secara signifikan, yaitu lebih dari 30 persen, Hal itu dapat terjadi di beberapa hari pertama berpuasa. Dianjurkan pula untuk selalu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil karena kelebihan ataupun kekurangan kadar gula darah dalam tubuh sama-sama tidak baik.

Kelima, membuang racun dalam tubuh. Saat puasa, tidak ada makanan yang dikonsumsi hampir sehari penuh. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat, sehingga tubuh dapatlebih fokus pada pembuangan racun di dalam tubuh. Lalu saat proses pembakaran lemak menjadi energi, tubuh juga akan membakar racun berbahaya yang ada pada lemak yang tersisa.

Keenam, meningkatkan fungsi otak. Ahli berpendapat bahwa berpuasa dapat merangsang pelepasan BDNF (brain-derived neurothropic factor) di otak. BDNF berfungsi untuk membantu tubuh meningkatkan fungsi otak dan memproduksi lebih banyak sel-sel otak. Selain itu, BDNF juga dapat melindungi sel-sel otak serta mengurangi depresi sekaligus resiko terkena demensia atau pikun

Itulah beberapa manfaat kesehatan lahir yang kita dapatkan apabila melaksanakan puasa. Selain mendapatkan pahala, tubuh juga lebih sehat secara fisik dan mental. Tak jarang puasa dijadikan metode penyembuhan bagi penyakit lahiriyah tertentu yag disebabkan oleh prilaku tidak sehat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun