3 Gaya Sehat Holistik Atasi Sakit Ringan, Muluskan Ibadah Ramadan
Karena pendinginan, dapat mengembalikan pada posisi semula secara fisiologis. Jangan lupa juga, selama cooling down, nafas harus diatur agar detak jantung kembali normal. Walaupun puasa, olahraga teratur justru meningkatkan kesegaran dan kebugaran tubuh berlipat ganda.
Sebaliknya, terlalu banyak tidur dan banyak duduk bermalas-malasan justru dapat berisiko pada gangguan ginjal, wasir. Bahkan berisiko pada kadar gula tinggi sebagai penyebab diabates. Tidak itu saja, tapi juga berisiko menderita gangguan jantung. Jangan memandang sebelah mata sakit ringan yang disebabkan penyakit malas bergerak.
Di Indonesia, diabetes sebagai penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskular. Tentu sebelum sakit keras demikian, pasti diawali dengan gejala sakit ringan lebih dulu, seolah tubuh memberi sinyal untuk diatasi.
Apalagi selama menunaikan ibadah puasa, terjadi perubahan pola hidup. Bahkan selama puasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Sehingga mengurangi risiko kanker.
Namun jika pola hidup kita selama ini terlanjur keliru dan membuat kita sakit, maka tidak harus puasa. Karena puasa itu memerlukan persiapan fisik dan mental yang dapat dilakukan sebelum bulan Ramadan tiba.
Malah memaksakan puasa saat sakit bisa berbahaya dehidrasi dan daya tahan tubuh semakin lemah atau kekebalan tubuh melemah. Hal ini mempermudah bibit penyakit berkembang. Bukankah dalam tubuh kita setiap hari seperti berperang melawan bibit penyakit? Jika kurang asupan bergizi. Kita bisa drop.
Begitu juga jika kita sakit ringan tapi tidak makan sahur, maka tidak dianjurkan puasa, karena dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Karena tubuh memerlukan waktu 8 jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhir. Artinya tubuh menjadi baik berpuasa, jika diberikan asupan lebih dahulu. Dengan demikian, makan sahur cara ampuh mengatasi sakit ringan ketika puasa.
Ketika puasa, tubuh dapat sakit, karena biasanya sumber utama dalam tubuh adalah gula yang disimpan di hati dan otot. Selama berpuasa simpanan gula inilah yang digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Setelah gula digunakan, lemak menjadi sumber energi berikutnya. Ini cara teraman mengurangi obesitas.
Tapi jika sumber-sumber energi itu belum cukup, tubuh akan membakar protein otot untuk menghasilkan energi. Fase terakhir ini fase kelaparan. Fase saat orang berpuasa berhari-hari tanpa berbuka.
Oleh karena itu dianjurkan menyegerakan berbuka puasa jika sudah tiba waktunya berbuka. Jangan sampai kita meremehkan kebiasaan Rasul dalam mengatasi sakit ringan dan dalam puasa serta ibadah lainnya.
Kita perlu introspeksi diri, jika kita menderita salah satu dari beberapa jenis penyakit yang kerap muncul saat puasa, misalnya: sakit kepala, sembelit, mual muntah, bau mulut dan sariawan, gula darah rendah, batu ginjal, tekanan darah rendah, diare, sakit pinggang, dan dehidrasi.