3 Gaya Sehat Holistik Atasi Sakit Ringan, Muluskan Ibadah Ramadan
Tapi diantara semua itu dasarnya adalah faktor ilmu dan iman. Bukankah sakit karena patah hati, obatnya adalah menemukan cinta sejati?. Diantara seluruh cinta sejati, adalah cinta terhadap aturan Allah. Bukan sebatas cinta duniawi.
Pusing kepala karena tiada uang, obatnya mencari pekerjaan untuk mendapat penghasilan?. Tapi penghasilan yang tidak halal juga bikin gelisah dan sakit psikis.
Perasaan gembira, berpikir positif, rasa optimis karena hidup dikelilingi orang-orang tercinta yang beriman adalah sugesti terbaik untuk mengatasi penyakit ringan saat puasa Ramadan. Oleh karena itu, perbanyaklah silaturahmi. Teruslah berbagi dalam kondisi bagaimanapun.
Setidaknya berbagi informasi menarik dan inspiratif. Menulis pada program Samber THR di Kompasiana, misalnya. Kebetulan tulisan ini adalah termasuk bagian dari Samber 2020 hari 2.
Tak kalah pentingnya, jangan malas mengunjungi orang sakit, anak yatim, fakir miskin, dan kaum cerdik pandai atau ulama. Agar kita tahu makna syukur atas apa yang Allah telah kurniai. Rasa berterima kasih itu sangat menyehatkan jiwa dan raga.
Sebaliknya, hidup selalu mengeluh, marah-marah, buruk sangka, iri dan dengki, dan dendam dapat memicu liver mengeluarkan toksin yang dapat mencemari darah kita. Darah tercemar tentu jadi sumber penyakit.
Selain itu adalah bersikap ikhlas, tulus dalam menerima kenyataan yang terjadi. Sambil tetap bersabar menghadapi ujian dalam situasi genting sekalipun, insya Allah dibalik kesulitan ada kemudahan.
Kesimpulannya, biasakan 3 pola di atas secara utuh, agar mengatasi sakit ringan tanpa efek samping. Jadi dengan hal sederhana ini, puasa lebih mampu membantu memperbaiki radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis. Bahkan penelitian menunjukkan mereka yang berpuasa sebulan sekali, memiliki risiko 58 kali lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tak berpuasa.
Disamping itu puasa juga mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes.
Dengan demikian, ibadah tetap jalan di bulan Ramadan. Sejak 14 abad yang lalu nabipun telah berpesan agar kita menjaga masa sehat sebelum datang masa sakit.