Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Human Resources

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tips-tips Belanja Online untuk Kado Lebaran

13 Mei 2020   04:15 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:34 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips-tips Belanja Online untuk Kado Lebaran
Ilustrasi: Pexels.com

Iya saya ngerti, saya paham kalau sekarang tuh ngomongin kado lebaran bagi sebagian orang sensitif banget. Boro-boro kado lebaran, dengar pertanyaan "THR kapan turun" atau frasa "uang SPP" aja bisa bikin mendadak migrain.

Sebegitu susahnya kah Ramadan kali ini? Sehingga belanja kado lebaran terpaksa harus dicoret dari daftar kebutuhan? Jawabnya tentu bisa iya, bisa pula tidak. Tergantung yang mau jawab dong.

Kalau saya yang ditanya, ya pasti cenderung nggak perlu-perlu amat kado lebaran di masa sekarang. Tapi kalau yang ditanya seorang YouTuber kondang dengan jumlah subscriber jutaan, apa masak mau jawab nggak kuat beli kado lebaran, gitu? Kayaknya nggak mungkin deh.

Meminjam istilah seorang kawan, Ramadan kali ini adalah Ramadan yang berbeda. Sangat beda dengan edisi-edisi sebelumnya. Kali ini hadirnya virus corona dengan peran antagonisnya, sungguh bikin suasana serba enjel alias enggak jelas.

Sang antagonis itu bahkan sanggup menghadirkan adegan-adegan horror di tengah masyarakat. Misal saat adegan buka dompet dan adegan cek saldo ATM. Bagi saya adegan itu menakutkan sekali. Bikin sport jantung dan setelahnya muka jadi kusut dengan kepala tertunduk lesu.

Nah, kalau tetep aja ada yang maksain pertanyaan pilih mana belanja online atau belanja offline untuk kado lebaran? 

Maka sebelum menjawabnya, saya harus memastikan bahwa anggaran untuk kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi dan aman, baru setelah itu membuat prioritas tentang siapa saja yang perlu saya berikan kado lebaran. Ingat ya, ini kado lebaran, bukan sembako untuk berbagi, beda lho.

Bagi keluarga saya, jauh-jauh hari anak-anak saya sudah diberi pengertian bahwa kali ini tidak ada baju baru untuk lebaran. 

Jikalau memang kepengen beli baju baru, silakan gunakan uang celengan masing-masing. Untungnya mereka mengerti dan memang kenyataannya dengan baju-baju yang masih tersedia, baju baru untuk lebaran sepertinya memang belum menjadi prioritas. Toh, mudik juga enggak.

Jadi siapa dong yang perlu dibelikan kado lebaran? Oh, mungkin orang tua di kampung akan sangat senang jika ada kiriman kado lebaran. Mungkin saja sebagai obat kangen karena tahun ini anak dan cucunya tidak mudik.

Lalu belanjanya lebih baik online atau offline? Bagi saya jelas online dong. Lagipula belanja offline di masa PSBB sekarang jelas bukan langkah yang tepat. Gimana mau tepat kalau mal-nya aja tutup?

Belanja online di saat masa pageblug begini juga perlu siasat dan strategi. Salah satu tujuannya adalah mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang ramah di kantong.

"Dih, buat orang tua kok itungan?"

Eh, kalau anda nanya gitu inget ya ini bulan puasa. Enggak baik lho berprasangka.

Bagaimanapun saat kita membelikan kado lebaran untuk siapapun itu, alangkah baiknya setelah membeli kado tersebut kita tidak malah menjadi sasaran bansos. Itu jelas memprihatinkan.

Mungkin beberapa tips berikut bisa menjadi pertimbangan saat berbelanja online untuk kado lebaran dengan low budget, tapi dengan hasil yang memuaskan.

1. Belanja di Marketplace

Sudah tahu kan marketplace? Itu lho situs atau aplikasi belanja online yang kalau di offline ibarat mal yang serba ada gitu deh.  Kenapa harus belanja di marketplace? Ya karena pilihannya banyak dan sistem pembayarannya relatif aman.

Asal kita ikuti langkah-langkah belanja yang benar, misal pakai uang digital dan transfer ke rekening resmi, maka belanja di marketplace adalah cara paling aman untuk berbelanja online. Kecuali kita cuma mau beli risol frozen atau cilok frozen, ya lebih baik beli via WA aja di orang yang udah kita kenal, sambil bantu teman gitu loh.

2. Pilih barang sesuai rating dan perhatikan komentar

Sebuah produk di marketplace biasanya ada ratingnya, berupa deretan satu bintang hingga lima bintang. Lebih banyak bintang berarti kepuasan konsumen tinggi. Kalau belum ada bintang biasanya barang tersebut belum pernah dibeli orang.

Demikian pula keberadaan komentar atau review dari pembeli sebelumnya, bisa menjadi pertimbangan saat kita akan berbelanja. Maka lebih baik melakukan beberapa pencarian barang dan membandingkannya satu sama lain.

3. Perhatikan reputasi toko atau penjual

Marketplace tuh kumpulan toko dan penjual. Makanya ada penjual yang rajin, ada pula yang angin-anginan. Ada yang pelayanaanya cepat, ada pula yang entah di mana keberadaannya.

Biasanya di marketplace ada label bahwa toko tersebut toko resmi alias official, atau bukan official tapi terpercaya, di luar itu belum ada reputasi. So, silakan saja faktor ini dipertimbangkan.

4. Pilih lokasi toko atau penjual

Ini juga faktor penting bagi yang hendak membelikan kado lebaran kepada seseorang yang berbeda domisilinya dengan kita. Jika orang yang hendak kita kirimi barang alamatnya ada di Klaten misalnya, maka membeli barang dari toko yang berada di Samarinda tentu kurang pas. Kejauhan itu mah.

Lebih baik cari toko dengan alamat pengiriman dari Jogja atau Semarang yang lebih dekat, atau Jakarta sebagai standar pengiriman. Di sini kita juga bisa mempertimbangkan faktor lamanya pengiriman dan ongkos kirimnya. Kan nggak lucu juga kado lebaran kok nyampainya setelah lebaran?

5. Baca deskripsi barang dengan cermat.

Saya biasanya akan melewatkan sebuah produk yang tidak disertai deskripsi barang. Misal mau beli baju kan kita harus tahu bahan dan ukurannya.

Mungkin si penjual hanya mencantumkan size S, M, L dan XL saja, tapi berdasarkan pengalaman saya, tiap produk baju bisa berbeda standar ukurannya.

Maka yang paling aman adalah saat si penjual juga mencantumkan detail ukuran, misal S itu berapa centimeter ukuran lebar dada dan panjang bajunya.

6. Diskusikan dengan penjual

Saya paling suka marketplace yang menyediakan fitur diskusi. Fitur ini bisa memudahkan kita bertanya tentang ketersediaan stok barang dan warna, juga pertanyaan lain jika perlu.

Tak jarang saya mesti bertanya ke tiga penjual sekaligus untuk barang yang sama. Tujuannya adalah ngetes respon penjual. Kalau nggak dijawab-jawab mungkin saja si pembeli ini memang sudah tidak aktif jualan. Sedangkan kalau cepat banget responnya tentu menyenangkan, berarti dia niat jualannya.

7. Berburu promo

Beragam promo disediakan di marketplace. Bisa promo gratis ongkos kirim, promo cashback, promo diskon dan sebagainya. Lumayan lho. Hanya saja perlu pintar-pintar kita untuk mendapatkan beragam promo yang menguntungkan.

Beberapa marketplace bahkan membuat games di aplikasinya dengan bonus dapat kupon promo. Ya, kalau lagi iseng sambil ngabuburit boleh juga dicoba tuh.

8. Pastikan data diri aman

Di tengah isu keamanan data pengguna marketplace saat ini, tentu kita mesti melek dan waspada dengan keamanan akun kita. Intinya sih selalu ingat alamat email pribadi dan password-nya.

Lebih baik password selalu diganti berkala dan yang paling penting selalu kita ingat. Jangan sampai ada masa di mana kita nanya ke orang lain dengan pertanyaan "eh, password aku apa ya?"

----

Oke deh, selamat berbelanja bagi anda yang hendak memberikan kado spesial bagi orang-orang tersayang menjelang hari lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun