Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Lainnya

Hi, welcome to my universe! Exploring self-development and social issues, from science to digital marketing. Believing that thoughts shape actions, I strive to inspire positive change through impactful narratives.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

THR Cair vs Kelas Menengah, Kenapa Cepat Habis?

19 Maret 2025   16:45 Diperbarui: 20 Maret 2025   07:40 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THR Cair vs Kelas Menengah, Kenapa Cepat Habis?
Ilustrasi THR Cair (Source: Freepik/jcomp)

"Jika Anda meyakini dan menguji diri bahwa hati, pikiran, dan perbuatan Anda bisa dipertanggungjawabkan dalam kebenaran dan kebaikan untuk membantu mereka yang lemah dan membuat hidup mereka lebih produktif, jadilah orang kaya, berusahalah sekeras mungkin menjadi orang kaya. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

"THR Cair, THR Cair!", jutaan pekerja Indonesia menanti dengan antusias cairnya THR atau Tunjangan Hari Raya. Setelah THR ASN cair paling lambat tanggal 19 Maret, disusul dari swasta maksimal H-7 sebelum hari raya atau hari senin, 24 Maret 2025.

Bonus tahunan ini dianggap sebagai rejeki tambahan yang digunakan untuk perayaan lebaran, nyatanya tidak mampu mendorong daya beli masyarakat karena ketidakstabilan ekonomi hari ini.

Berdasarkan CNBC, terjadi penurunan jumlah tabungan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tidaknya untuk kelompok pengeluaran di bawah 5 juta, namun di atas 5 juta juga mengalami penurunan dari 19.3% per Januari 2024 menjadi 16.3% per Februari 2025.

Penurunan ini menjadi indikator bahwa banyak masyarakat yang makan tabungan untuk melanjutkan hidup hari ini. Hal ini diperparah dengan realita banyaknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di awal 2025, hingga turunnya IHSG per 18 Maret lalu yang menyebabkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan saham di bursa efek.

Maka tak kaget jika bagi banyak kelas menengah, THR cenderung habis untuk tutup tambah kebutuhan. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara efektif untuk mengelola THR lebih baik demi keamanan finansial jangka panjang?

Proporsi Pengeluaran Tabungan (Source: CNBC)
Proporsi Pengeluaran Tabungan (Source: CNBC)

Baca juga: Tolak Godaan Pinjol dan Paylater saat Ramadan, Emang Bisa?

Sebuah Perangkap Finansial, Mengapa THR Selalu Habis?

Idealnya, bonus seperti THR tidak berfungsi sebagai expenses untuk kebutuhan hidup namun menambah alokasi saving atau investasi. Sayangnya, tak dipungkiri bahwa kondisi ekonomi yang tidak baik tahun ini menjadi salah satu faktor mengapa THR habis tak tersisa.

Dibanding menyalahkan kondisi ekonomi yang dipengaruhi oleh banyak hal termasuk cara para pejabat dan pemerintah bernegara dan mengatur ekonomi, mari kita mengambil masukan penting dari investor terkenal di dunia yaitu Ray Dalio, dalam bukunya Principles for Dealing with the Changing World Order.

" Sejarah telah menunjukkan hal itu: Kita tidak boleh bergantung pada pemerintah untuk melindungi kita secara finansial."

1. Memaksakan diri bahkan saat kondisi ekonomi sedang tidak baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

20 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mudik Ramadan Makin Nyaman, Naik Kereta Aja

kai  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 18 
21 Mar 2025

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 19
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun