Wiwin Zein
Wiwin Zein Freelancer

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjadi Traveler yang Baik dan Bertanggung Jawab

17 April 2023   20:49 Diperbarui: 17 April 2023   20:54 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Traveler yang Baik dan Bertanggung Jawab
Raja Ampat, salah satu destinasi wisata alam Indonesia (Sumber: kompas.com)

Indonesia memiliki banyak destinasi wisata alam yang indah dan menakjubkan. Mulai dari pantai dengan pasir yang menghampar luas sampai gunung yang menjulang tinggi. Hal itu menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Diantara banyak destinasi wisata alam Indonesia yang paling terkenal adalah Pulau Bali. Pulau Bali yang dikenal pula dengan sebutan Pulau Dewata memiliki banyak pantai yang indah nan menawan. Sebut saja Pantai Kuta, Pantai Nusa Dua, Pantai Sanur, Pantai Jimbaran, dan lain-lain.

Selain Pulai Bali, destinasi wisata alam Indonesia yang cukup terkenal juga adalah Pulau Bunaken, Pulau Nusa Penida, Pulau Raja Ampat, Pulau Lombok, Pulau Belitung, Pulau Flores, dan sebagainya.

Di pulau-pulau tadi terdapat destinasi wisata pantai yang tak kalah indah dan menawan dengan pantai yang ada di Pulau Bali. Masing-masing menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan mengesankan nan tak terlupakan.

Itu hanya sebagian kecil dari destinasi wisata alam Indonesia. Selain itu masih banyak lagi destinasi wisata alam lainnya yang terdapat di banyak tempat hampir di seluruh penjuru pulau yang ada di Indonesia. Belum lagi destinasi wisata alam berupa "geopark" dan destinasi wisata budaya yang kaya nan unik.

Yang dimaksud geopark adalah kawasan geologi yang memiliki nilai penting secara ilmiah, estetika, dan budaya. Kawasan geopark berfokus kepada perlindungan, konservasi, dan pengembangan keragaman geologi serta geosite yang berada di dalamnya. Selain itu geopark berperan penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal.

Saat ini Indonesia memiliki 13 geopark yang sudah diakui oleh UNESCO. Ke-13 geopark dimaksud adalah geopark Ciletuh, geopark Batur, geopark Gunung Sewu, geopark Rinjani, geopark Kaldera Toba, geopark Merangin, geopark Maros-Pangkep, geopark Raja Ampat, geopark Tambora, geopark Cilacap, geopark Cibodas, geopark Situ Gunung, dan geopark Cibodas-Bogor.

Sedangkan yang dimaksud destinasi wisata budaya adalah destinasi wisata hasil warisan budaya nenek moyang yang bernilai tinggi. Termasuk dalam destinasi wisata ini antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Tanah Lot, dan sebagainya.

Semua destinasi wisata alam dan destinasi wisata lainnya itu adalah kekayaan Indonesia yang luar biasa. Tentu saja kita sebagai warga negara harus bangga berwisata di Indonesia.

Akan tetapi semua destinasi wisata itu harus kita jaga dan kita pelihara agar tetap lestari. Sehingga destinasi wisata itu bisa terus dinikmati oleh para traveler (wisatawan) dan oleh generasi mendatang.

Kita sebagai warga negara dan traveler yang baik seyogyanya tidak hanya menjadi "penikmat", tapi juga menjadi "penjaga" bagi semua destinasi wisata yang ada di Indonesia. Kita harus berperan serta dan ikut bertanggung jawab dalam memelihara dan menjaga kelestarian semua destinasi wisata itu.

Ketika kita melakukan traveling ke setiap destinasi wisata alam atau destinasi wisata lainnya, kita bisa melakukan beberapa aksi agar destinasi wisata yang kita nikmati keindahan dan keluarbiasaannya itu tetap lestari dan terus bisa dinikmati oleh semua. Aksi yang dimaksud adalah sebagai berikut ini.

Pertama, ikut menjaga kebersihan di sekitar tempat wisata. Hal nyata yang bisa kita lakukan adalah tidak membuang sampah bungkus makanan atau sampah apa pun secara sembarangan. Jika tidak ada tempat sampah di sekitar kita berada, masukan sampah-sampah itu ke dalam satu kantong. Nanti cari tempat sampah dan sampah tadi buang di sana.

Selain itu kita bisa mengedukasi traveler lain untuk melakukan seperti apa yang kita lakukan. Yakni tidak membuang sampah sembarangan.

Kedua, kurangi penggunaan plastik. Usahakan kita membawa dan mengemas makanan dengan bungkus yang ramah lingkungan, bukan plastik. Seperti daun pisang atau kertas. Bisa juga kita membawa dan mengemas makanan dengan memasukkannya ke dalam wadah, sehingga nanti tidak ada sampah bungkus makanan.

Ketiga, tidak mengotori atau merusak bangunan/tempat wisata. Hindari menulis atau memahat nama/tulisan di atas batu, pohon, bangunan, atau apa pun yang ada di tempat wisata. Apalagi melakukan perusakan terhadap aset yang ada di tempat wisata tersebut.

Keempat, tidak mengambil atau membawa apa pun dari tempat wisata. Maksudnya kita tidak mengambil atau membawa pasir, batu-batu kecil, tanah, atau yang lainnya yang ada di tempat wisata yang kita kunjungi. Sebab dalam hal ini tidak sedikit orang yang melakukannya.

Kelima, menjaga flora dan fauna. Dalam hal ini kita tidak merusak tumbuh-tumbuhan, baik yang tumbuh liar atau pun yang ditanam. Kemudian kita juga tidak membunuh, menangkap, atau membawa binatang yang ada di tempat itu. Termasuk tidak mengambil telur dari binatang yang ada di sana (misal telur burung atau telur penyu).

Keenam, tidak membeli suvenir dari bahan yang tidak ramah lingkungan dan dari bahan yang ilegal. Seperti membeli suvenir dari bahan kayu ilegal atau dari kulit hewan yang dilindungi. Sebab jika kita membeli suvenir dari bahan-bahan tadi, sama saja dengan kita mendukung perbuatan merusak aset wisata yang ada di sana.

Ketujuh, hemat dalam penggunaan air. Ingat bahwa tidak hanya kita yang menggunakan air di tempat wisata tersebut. Sangat banyak orang yang juga menggunakan dan memerlukan air di sana.

Oleh karena itu gunakan air dengan bijak. Jangan menggunakan air semau-mau kita. Tutup kran air setelah kita menggunakannya.

Penggunaan air yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan air tanah yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem di tempat wisata yang kita kunjungi.   

Itulah beberapa aksi yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian destinasi wisata alam atau destinasi wisata lainnya. Apa yang kita lakukan itu mungkin kecil dan tidak seberapa. Tapi jika tiap individu melakukannya, maka dampaknya akan luar biasa.

#Di Indonesia Aja

#Bangga Berwisata di Indonesia

#Samber THR

#Samber 2023 hari 17

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun