Ina Tanaya
Ina Tanaya Penulis

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

The Power of Forgiveness: Kekuatan untuk Mengampuni

29 April 2023   13:16 Diperbarui: 29 April 2023   13:23 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Power of Forgiveness: Kekuatan untuk Mengampuni
dokpri-canva.com

Ada dua sisi untuk pengampunan:   melalui keputusan dan emosi.    Pengampunan yang sifatnya keputusan artinya Anda memilih secara sadar untuk mengampuni, menggantikan kemauan yang sakit  dengan kemauan yang baik.   Anda tidak lagi berpikir hal-hal yang buruk terjadi pada orang yang menyakiti Anda.    Cara ini jauh lebih cepat dan mudah untuk menyelesaikannya.

Untuk sisi  pengampunan yang sifatnya emosi,  Anda harus hilangkan segala perasaan negatif dan tidak berdiam diri pada kesalahannya.   Pengampunan yang bersifat emosi jauh lebih sulit dan memakan waktu yang lama untuk memulihkan perasaan seperti sediakala.   

Anda seringkali berpikir negatif ,  pelaku menjadi  pemicu ketika  Anda teringat kembali kesalahan orang itu dan Anda masih menderita dan mengingat terus kesalahannya.

Berlatihlah untuk melakukan  pengampunan sehingga Anda mendapatkan keuntungan kesehatan yang melegakan.   Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pengampunan merujuk kepada level ringan dari depresi, kekhawatiran, kebencian dan kurangnya penghargaan diri dan kepuasan dan kebahagiaan hidup.  Ternyata pengampuan itu tak mudah dilakukan.

Kesulitan orang tidak mengampuni adalah orang itu harus berjuang dan harus menahan diri untuk emosi-emosi yang melibatkannya.  Sulitnya orang mengampuni karena masih ada bayangan pelaku akan tetap  mengganggunya.

Berlatihlah untuk pengampunan

Salah satu cara untuk bisa mengampuni dengan baik adalah berlatih dengan tindakan kecil dalam kebiasan hidup kita sehari-hari.  Contohnya apabila kita menemui seseorang bicara sangat kasar di suatu lalu lintas,  Anda harus segera menyadari bahwa kekasarannya itu tidak ditujukan kepada Anda secara pribadi , segera ampuni kekasarannya (cari sisi positifnya, dia pemarah, dia sedang dalam kesulitan dan lain sebagainya).

Carilah Solusinya

Metode yang terbaik yang diajarkan adalah  REACH.   Singkatan REACH adalah Recall, Empathize, Altruistic Gift,  Commit and Hold.

Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

Recall

Langkah pertama adalah mengingat kembali pelaku secara objektif.  Tujuannya bukan untuk berpikir orang itu dengan perspektif negatif  atau  berkutat dalam mengasihi diri sendiri tetapi untuk mendapatkan pemahaman  yang benar apa yang salah dengan orang ini.   Visualisasikan orang ini dan situasi dan semua perasaan secara bersama-sama.  Jangan abaikan apa pun, meskipun kamu merasa sedih, kecewa.

Empathize

Langkah berikutnya kamu berempati,  menempatkan dirimu di tempat orang yang bersalah itu, mengapa dia menyakitimu tanpa mengurangi  atau memperkecil perbuatan yang telah dilakukannya.   Kadang-kadang kesalahannya bukan kesalahan pribadi, tetapi berkaitan dengan orang lain (contoh, dia marah kepada kita karena dia sedang dimarahi oleh ibunya).  Orang yang menyerang seseorang biasanya dalam keadaan ketakutan, kekhawatiran dan terlukai

Altruistic gift

Langkah ini adalah bagaimana mengatasi kekurangan Anda sendiri.  Mengingat kembali apa yang pernah Anda lakukan ketika Anda berbuat kasar terhadap seseorang.   Kemudian Anda diampuni kesalahanmu.   Bagaimana perasaanmu?    Jika Anda menyadari bahwa pengampunan adalah hadiah yang terindah yang dapat Anda berikan kepada orang lain.

Commit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun