Mudik, Jangan Lupa Oleh-olehnya...
Oleh Oleh ...,pesan yang mungkin terasa menyebalkan dan gratis lagi bagi pemudik.
Pulang Kampung Jangan LupaPulang kampung dan oleh oleh atau buah tangan pasti juga diharapkan sahabat yang ada dirantau. Bagi sebagian pemudik bisa jadi beban atau sedikit keluh kesah karena ada biaya tambahan, waktu dan beban untuk membawanya.
Menurut pendapat saya tidak ada salahnya berbagi oleh oleh untuk kerabat di kota yang tidak sempat pulang untuk mempererat tali persahabatan dan berbagi kegembiraan sekaligus promosi dari kampung halaman.
Di Pariaman boleh saya katakan oleh oleh yang ada seperti kue sapik, ladu atau kue arai pinang yang lezat dan jarang dapat di rantau.
Juga kerupuk melinjo khas Pariaman karena masih asli dan kebanyakan dari buah melinjo yang matang. Kulit melinjo yang matang tidak digunakan di Pariaman
Kerupuk baguk atau kerupuk melinjo atau emping mudah didapat di Pariaman. Bunyi tokok pembuat kerupuk baguk masih saya ingat diseantero Pariaman di daerah pantainya. Merendang buah "baguk" dan selagi panas dikupas kulitnya ditumbuk membentuknya sebelum dijemur.
Teringat waktu kecil, tidak susah untuk mencari uang yaitu ketika bangun pagi mengitari batang pohon baguk (melinjo)
Buahnya yang masak dan telah merah berjatuhan dimalam hari,
lalu bagi anak anak hasilnya jadi duit untuk keperluan sendiri.
Banyak juga pohon jambu monyet yang buahnya masak dan tumbuh tanpa ada yang menanam di pantai Pariaman arah ketempat yang sepi.
Kini sulit sekali untuk makan buah jambu monyet.
Pagi pagi ketika remaja kecil bermain di pantai membantu nelayan menarik perahu bercadik .
Nelayan yang lelah semalam mencari ikan dilaut. Membantu nelayan dengan sedikit upah ikan kecil dan akhirnya juga menjadi banyak.
Bapak bapak nelayan tidak keberatan ikan hasil tangkapannya diberi sedikit kepada anak anak yang membantu menarik perahu mereka kedarat sebelum tawar menawar dengan tengkulak ikan.
Kehidupan ceria tanpa internet, di Pariaman tempo doeloe cukup menyenangkan. Bermain layang layang besar setinggi pinggang( atau lebih) orang dewasa.
Layang layang berbagai bentuk kebanyakan untuk diadu pakai "gelas benang" sampai salah satu putus karena benang gelas. (telah diberi serpihan perekat kaca)
Kepiting yang murah di Pariaman, hanya seharga gorengan ketika digoreng adalah makanan nikmat selain sala lauk atau sala bulek.
Mudah sekali ketika saya masa kecil menangkap kepiting. Cuma dengan ikatan benang dan pelampung serta daging kadaluarsa. Makin anyir atau busuk makin baik.
Sambil menyebarkan pelampung dilaut dan kalau dijepit kepiting diangkat dan ditangkap dari bawah dengan hati hati pakai tangan.
Oleh oleh Pariaman, tentunya yang bisa dibawa ke tempat asal adalah kue sapit, Ladu atau kue arai pinang yang terbuat dari tepung beras.
Ini adalah makan murah dan meriah di Pariaman. Tentunya dari Bukittinggi ada kerupuk sanjai atau kerupuk kulit khas Batusangkar. Kerupuk kulitnya berpotongan besar dengan rasa yang berbeda dari biasanya di rantau ( mungkin karena sudah biasa)
Jadi tidak ada salahnya membawa oleh oleh untuk sanak saudara dan handai tolan serta kenalan di rantau.
Jangan menjadi beban menyebar kegembiraan. Ada cuan bagi mereka yang tinggal dikampung.
Selamat lebaran dan mudik serta jangan lupa oleh olehnya....