Ramadan, Saat yang Tepat untuk Membatasi Penggunaan Medsos
Dalam sebuah kesempatan saya sedang antre di ruang tunggu dokter. Ada sekitar lima pasien yang menunggu giliran termasuk saya. Kebetulan lima orang ini saling mengenal. Ya, karena dokter juga kami tinggal dalam satu RT, jadi rata rata pasien adalah orang sekitar kami.
Ada kejadian yang menarik saat antre dokter. Jika dulu ruang antre selalu diisi dengan obrolan antar pasien, sekarang tidak lagi. Semua menunduk dan sibuk dengan gadget masing-masing (termasuk saya).
Melihat gelagatnya semua sedang sibuk bermedsos ataupun chatting dengan teman masing-masing.
***
Di masa sekarang kehadiran media sosial seolah sudah tak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Lewat media sosial kita bisa berkomunikasi, berekspresi atau melakukan berbagai kegiatan yang lain.
Indonesia termasuk negara dengan pengguna medsos yang tinggi. We Are Social mencatat jumlah pengguna medsos di Indonesia pada bulan Januari 2024 adalah ada 139 juta, jumlah itu setara dengan 49,9 % dari total populasi nasional.
Dari Data Portal diperoleh keterangan bahwa hampir tidak ada user yang hanya punya satu akun medsos. Tiap user punya lebih dari satu medsos.
Ditinjau dari banyaknya medsos yang digunakan, Indonesia memegang rekor nomor dua dunia dengan jumlah medsos yang digunakan per bulan adalah 8.4. Sedikit di bawah India yaitu 8.7.
Penggunaan medsos bagaikan pedang bermata dua. Ia mempunyai dampak positif dan negatif.
Dampak positif penggunaan medsos misalnya bisa mendekatkan yang jauh, dalam arti kita lebih mudah berkomunikasi meski tempat kita berjauhan. Dengan medsos kita bisa membuka relasi sehingga memudahkan bisnis, juga termasuk media berekspresi.
Meski demikian penggunaan medsos berlebihan mempunyai dampak negatif yang tak bisa diabaikan.
Dampak negatif dari media sosial yang berlebihan adalah mengurangi interaksi langsung dengan sesama, membuat orang-orang menjadi kecanduan, menimbulkan konflik, mengganggu privasi, rentan terhadap syber bullying dan lainnya.
Mengingat banyaknya dampak negatif penggunaan medsos secara berlebihan, maka sudah selayaknya kita mulai membatasi penggunaan medsos.
Gunakan medsos seperlunya, jangan terlalu berlebihan. Bagaimana caranya?
Lakukan tiga batasan dalam penggunaan sosial media yaitu:
1. Batasan waktu. Lakukan pembatasan berapa jam waktu yang bisa kita gunakan untuk bermedia sosial, atau kita akan bermefia sosial pada jam berapa saja.
2. Batasan ruang. Mendisiplinkan diri untuk tidak bermedia sosial di ruang ruang tertentu, seperti dibruang makan, saat belajar.
3. Batasan konten. Batasi masuk ke konten yang cocok untuk usia dan jangan sampai masuk konten-konten yang berbau hoax atau menyebar kebencian.
Bulan puasa sebagai bulan yang penuh berkah adalah saat yang tepat untuk melakukan pembatasan penggunaan sosial media.
Ya, di bulan ini kita dianjurkan untuk banyak melakukan ibadah, baik kepada Allah SWT maupun pada sesama manusia.
Ibadah kepada Allah seperti memperbanyak sholat sunnah atau taddarus, sedangkan pada sesama manusia seperti seperti memberikan takjil di masjid, memberikan sedekah pada sesama dan lainnya.
Melakukan berbagai macam ibadah mengharuskan kita melakukan interaksi secara langsung dengan sesama.
Menjalankan banyak ibadah juga berarti kita berusaha mengisi waktu luang kita untuk hal hal yang bermanfaat, hal tersebut otomatis akan banyak mengurangi waktu kita dalam bermedsos.
Akhirnya menggunakan media sosial adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. Tapi menggunakan secara bijak adalah sangat penting.
Menggunakan medsos secara bijak akan memperbaiki interaksi sosial kita dan pada akhirnya membuat hubungan kita dengan sesama lebih sehat, baik secara sosial maupun emosional.
Jangan sampai terlalu banyak bermedsos membuat yang dekat jadi terasa jauh seperti apa yang saya alami di atas.
Semoga bermanfaat, salam Ramadhan:)
Bacaan :