Yuli Anita
Yuli Anita Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Waspada Penipuan Berkedok Teman Lama Saat Lebaran

12 April 2024   06:32 Diperbarui: 12 April 2024   13:40 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada Penipuan Berkedok Teman Lama Saat Lebaran
Ilustrasi mendapat telepon dari teman lama. Sumber gambar: Freepik

Ingatan saya langsung melompat ke masa SMP. Ini sepertinya suara ketua kelas saya, pikir saya.

"Hei, ini ketua kelasku pas SMP ya?" kata saya antusias. Saya tidak sadar mulai masuk jebakannya.

"Benar... masih ingat kamu.., masih di Malang ya?" tanya 'teman' saya lagi.

"Masih..," pembicaraan terus berlanjut. Keberangkatan untuk silaturahmi tertunda sebentar.

"Anakmu berapa?" Lanjutnya. Nah, khasnya orang seusia saya, pembicaraan langsung masuk ke masalah anak. 

Pintarnya 'teman' saya ini tahu satu demi satu nama teman-teman yang lain dan membicarakannya. Ia berhasil menggiring saya dalam obrolan nostalgia.

Namun pada sebuah titik pembicaraan, saya mulai merasakan kejanggalan. 

Teman ini mulai memuji-muji saya. Dan saya merasakan pujian tersebut mulai over dosis. 

Ia mengatakan saya suka olah raga, pintar, tinggi semampai dan cantik seperti peragawati. 

He..he... pujian terakhir ini yang sangat berlebihan. Kriteria cantik seperti peragawati benar-benar jauh dari diri saya. Sebagai gambaran, semasa SMP saya suka basket atau bersepeda ke mana-mana, jadi bisa dibayangkan seperti apa penampilan saya saat itu.

Saya mulai curiga dan kurang antusias. Pembicaraan semakin 'nggladrah', mulai tidak sambung. Dan di akhir pembicaraan ternyata dia minta ditransfer sejumlah uang, katanya ada keperluan untuk membayar cicilan kredit sepeda anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun