Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Begini Cara Saya Mengolah Kencur Menjadi Obat Herbal untuk Keluarga

30 April 2022   23:06 Diperbarui: 1 Mei 2022   13:54 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini Cara Saya Mengolah Kencur Menjadi Obat Herbal untuk Keluarga
Ramuan kencur  Dokpri yuliyanti

Pembaca Kompasiana yang berbahagia? Bagaimana kabarnya seharian ini? Doa saya semoga di manapun berada selalu dalam keadaan sehat.

Saya sendiri saat ini sedang kurang nyaman dalam tenggorokan. Seusai berbuka puasa kemarin lusa kerongkongan terasa mengganjal. Bahkan seperti dikorok-korok isi kedondong.

Saya pun mengingat-ingat menyantap menu apa terakhir kali. Sepertinya tidak ada yang berbeda dari biasanya meski selang-seling menyantap cemilan untuk berbuka. 

Setelah meneguk teh hangat, menu pembuka antara lain, sebutir kurma dan sepotong gorengan tahu bakso.

'Hmmm...apakah gejala timbul usai menyantap gorengan yang suami belikan, ya?'

Tetapi kebiasaan menyantap cemilan usaha warung tetangga selama ini sih, aman-aman saja. Tidak ada masalah, akhirnya melanjutkan aktivitas salat tarawih dan tadarus.

Namun tenggorokan makin tidak nyaman, rasanya seperti kering semacam kekurangan air minum. Atau mungkin karena cuaca kurang bersahabat, ya? 

Memang akhir-akhir ini terkadang panas membara, tetiba mendung pekat disusul hujan lebat.

Ah, banyaknya pertanyaan dalam benak, namun tak kunjung mendapat jawaban.

***

Namun menurut pengalaman yang sudah-sudah, bila tenggorokan berasa tidak nyaman, cenderung sakit ketika menelan maaf (liur) ini  pertanda akan sakit batuk.

Saya teringat kejadian beberapa tahun silam, waktu mengeluhkan hal serupa, tetapi menunda pengobatan. Akhirnya batuk pun menjadi-jadi.

Tidak ingin mengulang kejadian yang sama, maka cepat-cepat ambil tindakkan untuk menangani masalah dengan minum ramuan herbal berbahan kencur bumbu dapur.

***

Ilustrasi gambar 1.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kencur
Ilustrasi gambar 1.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kencur

Kencur atau cekur ( Kaempferia galanga) adalah tanaman yang mempunyai akar batang tertanam, dan rimpangnya biasa dijadikan untuk bahan rempah-rempah serta ramuan obat. Wikipedia.

Kencur menjadi salah satu obat herbal andalan keluarga kami semenjak beberapa dekade. Rimpang tersebut bisa mengobati tenggorokan karena tidak nyaman, luka, (gatal, dan bahkan batuk) pada tenggorokan.

Selain itu tanaman ini mengandung anti oksidan dan berbagai senyawa yang mampu meredakan keluhan tersebut. Kencur juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, salah satunya meredakan rasa nyeri.

Manfaat kencur untuk atasi tenggorokan gatal serta batuk tidak lepas dari kandungan nutrisi seperti vitamin C, vitamin B komplek, beta karoten, dan kalsium.


Berikut cara saya mengolah kencur sebagai obat batuk.

Langkah demi langkah membuat minuman herbal berbahan kencur, madu dan garam. Dokpri yuliyanti
Langkah demi langkah membuat minuman herbal berbahan kencur, madu dan garam. Dokpri yuliyanti

Pertama: Ambil beberapa rimpang kencur ukuran besar lalu cuci bersih. Sisihkan.(1)

Kedua: Siapkan satu sendok madu dalam mangkuk kecil, gelas juga bisa(1)

Ketiga: Parut kencur di atas parutan beralas daun pisang. Bisa juga mengganti dengan plastik.(2) lalu tambahkan sejumput garam.

Keempat: Selanjutnya peras parutan kencur di dalam saringan teh, kira-kira menghasilkan 2 sendok makan air perasan.(3&4)

Terakhir aduk madu dan air kencur hingga menjadi bahan tercampur(5) baru kemudian diminum. Setelah meminum jangan memakan atau minum apapun selama 10-15 menit.

Biarkan perasan kencur berproses mengobati luka pada tenggorokan semaksimal mungkin. Tenggok yang sakit akan terasa sedikit perih saat meminum ramuan ini. Jangan kuatir, hanya sesaat kok.

Setelah masanya usai, bisa minum air putih hangat sesering mungkin. Insyaa Allah akan sembuh.

Saya jadi teringat beberapa bulan lalu, saat penyebaran virus Omicron mengalami fase peningkatan di Kota Klaten. Suami mendadak batuk bersahutan alias tidak henti dalam waktu cukup lama.

Padahal waktu itu ada agenda kajian bersama komunitas beliau. Saya berinisiatif membuatkan ramuan kencur agar batuk reda serta suami bisa mengikuti kajian.

Dan benar setelah meminum sekitar tiga sendok kemudia beliau tidur, begitu bangun batuknya hilang blas. Tetapi beliau terlanjur izin tidak bisa menghadiri kajian.

Begitulah pembaca, cara kami memanfaatkan bumbu dapur sebagai obat perih, nyeri dan gatal di tenggorokan. 

Sakit yang saya alami kemarin, kini sudah sembuh dan tadi malam sudah bisa membersamai ibu-ibu mengkhatamkan Qur'an untuk ketiga kalinya, dalam bulan puasa ini. Alhamdulillah.

Sekian semoga bermanfaat. Salam sehat selalu.

***


Referensi

#Artikelyuliyanti
#TulisanKe-310
#Klaten 30 April 2022
# MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun