Yuliyanti
Yuliyanti Wiraswasta

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Arti Bersyukur dan Mensyukuri Nikmat di Bulan Ramadan

11 Maret 2024   22:48 Diperbarui: 11 Maret 2024   23:00 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillaahirrabbil'aalamiin. Puji syukur kehadirat Allah Swt atas nikmat dan karunia sehat, sehingga bisa bertemu kembali dengan bulan yang penuh berkah.

Bulan yang senantiasa ditunggu-tunggu umat muslim sedunia. Ya, bulan Ramadan paling istimewa di antara 12 bulan lainnya.

Keistimewaan bulan Ramadan tersebut adalah, ketika umat muslim melakukan satu kebaikan, maka Allah akan mengganti dengan pahala yang berlipat-lipat.

Sebagai seorang muslim, tentunya akan selalu berdoa dan senantiasa bersyukur agar ibadah yang dilaksanakan mendapat rahmat serta keberkahan. 

Jadi tidak sekadar ungkapan 'aamiin' saja, melainkan benar-benar mensyukuri nikmat-Nya.

Lantas bagaimana cara kita bersyukur?

Menurut ulama besar sekaligus ahli tafsir Qur'an Muhammad Quraish Shihab-Rasa syukur yang sering kita ucapkan mencakup tiga hal.

Pertama: Mengucap syukur dengan hati yang tulus

Alhamdulillah, sering kali jika kita mendapat limpahan nikmat serta kepuasan batin akan mengucapkan syukur atau berterima kasih kepada Allah Swt dengan hati yang tulus. Begitupula dengan penulis.

Hal tersebut dilakukan semata-mata mengakui bahwa nikmat sehat pula umur panjang merupakan anugerah yang didapat karena kemurahan Allah Swt.

Kedua: Syukur dengan lidah

Syukur dengan lidah sama halnya mengakui bahwa semua nikmat yang kita terima bersumber dari Allah. Selain mengakui jua memuji atas kebesaran nikmat mengakui serta memuji pemberi-Nya.

Dalam konteks ini, sehubungan momentum memasuki bulan suci Ramadan, penulis diberi kesempatan untuk beribadah. 

Melakukan serangkaian ibadah sunnah dan lain sebagainya sebagai wujud syukur atas karunia nikmat. Tentunya segala pujian tertuju kepada Allah.

Ketiga: Bersyukur dengan perbuatan

Bersyukur dengan perbuatan sama halnya menuntut penerima nikmat untuk merenungkan tujuan nikmat dianugerahkan. 

Selanjutnya manusia diwajibkan merenung, serta dituntut untuk melakukan hal baik sebagai ungkapan terimakasih kepada Allah Swt.

Sebagai contoh, kita menjadi hamba pilihan hingga bertemu kembali dengan bulan Ramadan di tahun ini. Itu artinya, kita harus melakukan banyak kebaikan terkait moment di bulan tersebut.

Adapun kebaikan yang harus dijalani bagi orang muslim, hendaknya ia melakukan ibadah puasa, memperbaiki perilaku agar lebih baik, membuang atau mengurang tindakan huruk yang menjadi larangan Allah Swt.

Nah, itulah arti bersyukur menurut Guru Besar M. Quraish Shihab mengenai arti bersyukur. Semoga uraian ini menjadi pengingat diri yang masih fakir ilmu. Semoga tulisan inj bermanfaat bagi pembaca pula  menjadi tambahan pahala bagi kita.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi Anda yang menjalankan.

Referensi

#ArtiBersyukur
#RamadanBercerita2024
#RamadanBercerita2024Hari 1
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,11Maret2023
#Tulisanke-555
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun