Olahraga di Bulan Puasa, Do it Aja!
Masa Pandemi yang kian hari urung selesai menyebabkan kondisi psikologis kita sedikit terganggu. Kalau sudah ada masalah otomatis juga akan berpegaruh kepada performa tubuh. Menjadi lemas loyo dan tidak bergairah mau ke mana -- mana jadi "mager" alias malas gerak.
Kalau mau mengembalikan daya tahan tubuh, selain minum vitamin atau minum Kojima (Korma, Jinten dan Madu) maka jalan ninja nya adalah ya berolahraga.
Dengan berolahraga ya minimal badan menjadi keringatan, pori -- pori yang tadinya males alias tidur tertutup menjadi terbuka. Badan yang tadinya pegal -- pegal karena otot kaku kebanyakan maen game online pasti bakalan lemes bergairah. Halah lebay. Tapi beneran kok, lihat aja aura para olahragawan gak ada tuh yang tampangnya lemas memelas kurang energi. Aura positif mereka bahkan sampai kepada para penonton saat pertandingan baik itu langsung ataupun menonton di rumah.
Nah karena puasa kali ini berbarengan dengan masa pandemi tadi, maka olahraga yang paling aman dan efektif ya di sekitaran rumah. Bolehlah sesekali ke gedung stadion , kebetulan dekat rumah ada stadion sepak bola kebanggaan warga Kabupaten Tangerang. Kalau pagi hari khususnya di hari libur sabtu dan minggu pasti di sini akan ramai dikunjungi untuk sekadar olahraga ringan . Ada juga sih yang hanya "JJN", Jalan -- Jalan Ngabuburit istilahnya. Kalau yang ini wajarlah tak mengeluarkan keringat deras. Hehehehe
Karena saya memiliki dua anak , ya gak mungkin mereka saya ajak lari ke stadion, gak mungkin pula main bulutangkis bertiga. Nah biasanya saya siasati dengan :
1. Pemanasan ringan
Pemanasan yang cukup juga bisa membuat badan menjadi lebih relax, merenggangkan otot di mulai dari kepala, leher, pundak (punggung), tangan, badan, pinggang, kaki . Aktifitasnya sederhan tidak sampai 10 menit dengan hitungan 2x8 . Cobain deh bermanfaat banget pastinya.
2. Main sepedaan
3. Main bola tepok, badminton a.ka. Bulu Tangkis
Meski sebagian orang main bulu tangkis ini modalnya raket dan kok satu tapi tidak dengan kami. Kanda anak sulung saya kalau main suka gak kira -- kira . Satu slop kok bisa dihabiskan dalam beberapa hari saja. Ya itu, nyangkut ke genteng tetangga. Sampai -- sampai kalau kami lagi main suka ada yang teriak "awas jangan tinggi -- tinggi mainnya, nanti kok nya nyangkut di saluran air atas!"