Pemuda berasal dari Mojokerto Jawa Timur ini sedang menempuh studinya di International Islamic University of Islamabad Pakistan. Zulfikar Audia Pratama bisa ditemui di Instagram dengan nama akun @zulfikar.pratama12
Mahasiswa Asal Indonesia Ini Bagikan Keunikan Ramadhan di Pakistan
tradisi dan kebiasaan yang unik nan menarik selama Bulan Ramadhan.
Islamabad- Pakistan merupakan salah satu Negara di kawasan Asia Selatan yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Tak hanya itu, Pakistan juga terletak secara strategis di antara daerah-daerah penting seperti Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Hal ini menjadikan umat muslim Pakistan memilikiDisini, waktu berpuasa dimulai pukul 04.19 hingga 18.35 malam. Namun, tantangan berpuasa di Pakistan ialah waktu berbuka dan imsakiyah yang dapat berubah-ubah, tidak relatif tetap seperti di Indonesia sehingga penting sekali untuk memantau jadwal puasa setiap hari.
Beruntungnya, Ramadhan kali ini saya dan jutaan umat Muslim lainnya di Pakistan berpuasa hanya 1 jam lebih lama jika dibandingkan dengan Indonesia. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang bisa sampai 2-3 jam lebih lama dari Indonesia.
Berikut adalah beberapa keunikan Ramadhan di Pakistan yang menarik untuk diketahui:
Dibanjiri banyak makanan
Bicara tentang tradisi Ramadhan, rasanya tak lengkap jika tidak menyinggung tentang hidangan berbuka (ifthar). Selama puasa (roza), rezeki datang begitu melimpah.
Saya dan mahasiswa lainnya tak perlu repot menyiapkan menu sahur dan berbuka. Kami terbiasa mendapat undangan untuk berbuka bersama para pelajar lainnya di asrama maupun diluar asrama.
Adapun hidangan khas berbuka puasa biasanya berisikan makanan khas Pakistan, seperti chiken biryani, pakora (kentang goreng), samosa, dan tak lupa secangkir chai (campuran teh hitam, susu kerbau dan rempah-rempah khas Pakistan) hangat atau sirup rasa mawar bernama Jam-e-shirin yang disajikan dingin.
Shalat tarawih minimal 1 juz setiap malam
Jika di Indonesia sekarang lagi heboh tarawih express, maka di Pakistan tradisi shalat tarawih 1 juz sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Disini, hampir disetiap masjid memiliki program khatam 30 juz selama Ramadhan.
Waktu shalat tarawih dimulai pukul 20.15 dan selesei sekitar 21.30 dengan 8 rakaat, saat 4 rakaat pertama selesai biasanya ada jeda sebentar dan dilanjutkan dengan imam yang kedua. Umumnya imam yang bertugas haruslah seorang hafidz yang telah menuntaskan hafalannya.
Bahkan di beberapa masjid raya, seperti Masjid Faishal disediakan kuota dan fasilitas I'tikaf dan Qiyamullail seperti bantal, selimut hingga hidangan berbuka dan sahur secara gratis
Perkantoran buka lebih lambat dan tutup lebih cepat
Perkantoran dan pertokoan memang buka lebih lambat dan tutup lebih cepat selama bulan Ramadhan. Hal itu karena aktivitas khusus yang dijalankan umat Muslim disini lebih padat ketika Ramadhan
Pegawai pemerintahan disini bekerja hanya 6 jam selama berpuasa, yaitu mulai pukul 07.30 pagi hingga 13.30 siang. Dan khusus hari Jum'at, mereka diperbolehkan pulang lebih awal pada pukul 12.00 siang.
Pemerintah memberikan keringanan dengan mengurangi waktu bekerja secara nasional untuk meningkatkan kualitas ibadah dan waktu bersama keluarga serta masyarakat. Maka tak heran jika selama bulan puasa, orang-orang yang menjalankan aktivitas sambil membaca Al-Qur'an sangat mudah dijumpai di tempat-tempat umum.
Saat memasuki waktu berbuka, jalan-jalan di Pakistan menjadi jauh lebih sepi dari waktu biasanya. Hal ini dikarenakan masyarakat berhenti dari segala kegiatan untuk berbondong-bondong menyantap menu berbuka yang telah dihidangkan bersama keluarga dan kerabat di rumah-rumah dan didepan toko-toko yang menyediakan takjil secara gratis.
Disamping menjalankan kewajiban sebagai penuntut ilmu, puasa bukanlah halangan untuk tetap memanfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif. Saya mengisi waktu luang dengan turut serta dalam kegiatan berbagi takjil gratis yang digelar oleh Persatuan Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Pakistan. Serta menunaikan amanah sebagai wakil ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Pakistan.