Puasa, Bau Mulut, dan Cara Atasi Bau Menyengat yang Tak Diinginkan
Wajar saja jika mulut terasa bau jika sedang puasa. Hal itu lantaran kita tidak makan dan minum selama durasi 13 jam lebih saat puasa.
Bau tak sedap itu akan muncul secara alamiah lantaran berkurangnya produksi air liur di mulut saat sedang puasa.
Air liur sendiri berfungsi sebagai cairan pembersih alami yang mengandung enzim untuk mencerna serat dan glikoprotein (protein yang mengandung karbohidrat) untuk melindungi mukosa -- jaringan yang melapisi - mulut.
Air liur juga berfungsi sebagai sistem imun (kekebalan alami) untuk menghadang dan atau membunuh bakteri dan virus yang masuk melalui mulut.
Nah, akibat berkurangnya produksi air liur selama puasa, maka rongga mulut mengering dan jadi tempat yang cocok untuk berkembang biak koloni bakteri dalam lidah, gigi, dan mulut.
Hal itulah yang menjadi pemicu munculnya bau mulut tak sedap secara alami ketika puasa.
Baca juga: Qur'an dan Koran Bacaan Selama Ramadan
Soal bau mulut ini, Nabi Muhammad SAW menjelaskan dalam suatu hadis perihal salah satu keistimewaan orang yang sedang puasa.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Semua amal Anak Adam adalah miliknya kecuali puasa, karena puasa itu milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak kesturi." (Mutafaq Alaih).
Dalil diatas menjelaskan, mungkin saja bau tak sedap yang keluar dari mulut orang yang sedang puasa dianggap buruk oleh orang lain, namun dalam pandangan Allah SWT justru lebih baik dan lebih harum dibandingkan dengan harumnya minyak kesturi (minyak wangi).
Dari keterangan di atas juga menegaskan, bahwa orang yang sedang puasa tak usah khawatir dengan bau mulutnya lantaran hal itu bagian dari keistimewaan yang kelak diganjar Allah SWT dengan pahala di akhirat, berupa bau wangi yang lebih harum daripada minyak kesturi.
Baca juga: Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, Buat Apa Puasa?
Namun demikian, orang yang sedang puasa tetap dianjurkan untuk selalu menjaga mulut, agar baunya tidak mengganggu orang lain.
Jadi, bukan berarti dengan alasan puasa lantas seorang muslim boleh membiarkan mulutnya dalam keadaan bau tak sedap.
Lantas, bagaimana cara mengatasi bau mulut yang tak diinginkan selama puasa?
Bulan Ramadan dimana seluruh orang Islam diwajibkan untuk puasa selama sebulan penuh, memberikan kebahagian tersendiri bagi umat muslim.
Selain karena dapat lebih memaksimalkan ibadah dan pahala yang dilipatgandakan, puasa juga bermanfaat bisa menyehatkan serta mengontrol kadar gula dan lemak dalam tubuh.
Namun demikian, harus diakui terkadang kita merasa kurang percaya diri dengan bau tak sedap pada mulut yang kerap muncul saat sedang puasa.
Oh, ya! Yang perlu diketahui juga, penyebab bau mulut tidak semata lantaran kekurangan cairan.
Bau mulut bisa lantaran pola makanan yang kita konsumsi saat santap buka puasa dan sahur, atau bisa karena masalah kesehatan gigi dan mulut, serta mungkin saja ada gangguan asam lambung (maag) maupun lantaran mengidap penyakit diabetes.
Hal-hal tersebut terkadang menyebabkan bau napas tak sedap menghinggapi mulut kita.
Meski banyak hal yang menyebabkan bau mulut, tapi tak usah terlalu khwatir ya! sebab ada berbagai cara untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut ini.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI sekurangnya ada 5 langkah yang patut dilakukan selama puasa agar dapat meminimalisir bau napas tak sedap berlebihan pada mulut selama puasa, diantaranya adalah:
1. Minum air putih yang cukup
Manfaat minum air putih yang cukup yakni 2-3 liter per hari ketika menjalankan ibadah puasa dapat menjaga kesehatan tubuh selama menahan haus di siang hari.
Sebaliknya, jika tidak mampu mengatur asupan air saat berpuasa, maka tubuh akan merasakan haus ketika berpuasa.
Lain itu akan timbul masalah lain seperti bibir kering dan pecah-pecah, badan merasa lemas, serta keluar napas atau bau tak sedap berlebihan dari mulut.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk minum air di bulan puasa?
Nah, untuk memenuhi kebutuhan air minum sebanyak 8 gelas air (2-3 liter) per hari di bulan puasa bisa dilakukan dengan panduan minum saat puasa di 8 waktu tertentu, masing-masing segelas yakni; waktu bangun sahur, setelah sahur, saat berbuka puasa, setelah berbuka puasa, setelah shalat magrib, setelah shalat isya, setelah shalat tarawih, dan sebelum tidur.
2. Menjaga kebersihan mulut
Sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dengan rutin menyikat gigi dengan sempurna dan menggosok lidah serta gusi.
Sebab sisa-sisa makanan yang menumpuk di permukaan lidah, gusi, dan di antara gigi bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri untuk berkembang biak.
Kemudian, kapan waktu yang tepat untuk sikat gigi saat puasa?
Sama seperti hari-hari biasa, sekurangnya menyikat gigi dianjurkan dua kali sehari selama puasa yakni saat sebelum tidur dan sesudah makan sahur.
Namun, dianjurkan untuk tidak langsung mennyikat gigi setelah makan. Sekurangnya kita harus menunggu 30 menit setelah makan sebelum menyikat gigi.
Nah, untuk hasil mulut yang bersih dan segar secara maksimal, kita juga masih bisa menggunakan obat kumur yang banyak beredar di pasaran atau apotek terdekat.
Selain itu jangan lupa untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali di fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan rutin ditujukan untuk mengecek apakah ada gigi berlubang atau masalah gusi yang dapat juga menyebabkan bau mulut.
3. Menghindari makanan yang berbau tajam
Makanan yang kita konsumsi saat santap buka puasa dan sahur yang cenderung berbau menyengat, menyebabkan bakteri berkembang biak dengan cepat.
Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamaan, terlebih lagi saat puasa. Bau mulut tidak sedap yang biasa dialami saat puasa akan makin menyengat.
Olah kerena itu, ada makanan yang harus dihindari saat puasa agar bau mulut tidak kian menyengat.
Diantaranya makanan berbau tajam yang lebih baik dihindari adalah jengkol, petai, bawang, buah durian dan makanan lain yang berbau tajam lantaran berpotensi membuat bau mulut kian menyengat.
Nah, untuk mengurangi bau mulut sebaiknya kita lebih memperbanyak makan buah dan sayuran selama buka dan sahur. Selain itu rajin mengkonsumsi jahe, susu, dan yogurt lantaran makanan ini dapat membantu menghilangkan masalah bau mulut karena sifatnya memberikan efek penghilang bau.
4. Hindari merokok
Selama bulan suci Ramadan secara otomatis seorang perokok yang puasa akan berhenti merokok dari mulai sahur sampai berbuka.
Nah, kemudian usahakan lanjutkan untuk tidak merokok sampai pada sahur berikutnya.
Dengan tidak merokok ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga kesehatan mulut selama berpuasa di bulan Ramadan atau setidaknya mengurangi napas tidak sedap dan bau mulut yang menyengat.
Kekeringan ekstrim di dalam mulut akibat merokok mengakibatkan ludah menjadi kental, menciptakan napas yang tidak sedap. Hal ini terjadi lantaran hilangnya mineral dalam mulut dan penumpukan asap rokok di dalamnya.
Lain itu, merokok tak hanya membuat mulut kering dan menghilangkan mineral dalam mulut, akan tetapi menciptakan kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang biak, yang berujung kepada penyakit dan bau mulut yang tidak sedap.
Oh, ya! dari pada sekadar menghabiskan waktu dengan merokok malam hari di bulan Ramadan, lebih baik waktunya digunakan untuk tadarusan, shalat malam, atau mendengarkan kajian keagamaan secara on-line.
5. Menjaga pola tidur
Biasanya saat puasa, terutama saat hari libur kerja, seringkali banyak waktu digunakan untuk berlama-lama tidur di siang hari. Padahal, tidur akan memicu bau mulut yang tidak sedap.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari tidur terlalu lama, sebabnya ketika tidur, produksi air liur menurun secara signifikan. Padahal, air liur bertugas untuk menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
Makanya, walaupun kita sudah menyikat gigi bahkan berkumur dengan cairan pembersih mulut sebelum tidur, namun bau mulut masih terasa ketika bangun tidur.
Hal ini kemungkinan besar penyebab dari bau napas setelah bangun tidur adalah kondisi mulut yang terlampau kering.
Sebaiknya gunakan waktu puasa dengan aktivitas lain yang lebih berguna daripada memperbanyak tidur di siang hari, seperti olahraga yang ringan, berkreasi di rumah membuat makanan untuk lebaran, atau membaca dan menulis yang bermanfaat.
Baca juga:
Nah, itulah 5 langkah untuk menghindari bau mulut menyengat yang tidak kita inginkan saat puasa.
Dengan cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan orang lain maupun saat beribadah disaat bulan Ramadan.
Oh ya, bau mulut yang menyengat jangan sampai kita mengabaikannya. Sebab, hal tersebut akan membuat orang-orang di sekitar kita merasa tidak nyaman.
Selanjutnya, bagaimana jika sudah melakukan 5 langkah tersebut diatas, namun masih terasa bau napas tak sedap yang menyengat di mulut kita?
Jika hal itu masih terjadi, mungkin saja ada gangguan asam lambung (maag) atau kita mengidap penyakit diabetes.
Maka, segera periksakan kesehatan diri kita ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan gangguan asam lambung segera ditangani dengan pengobatan yang tepat.
Begitu pula periksakan kadar gula darah kita untuk memastikan tidak mengidap diabetes, yang berisiko menimbulkan bau mulut.
Semoga bermanfaat!
Salam Literasi
Ade Setiawam, 28.03.2024