Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Bahwa Diantara Sifat Orang Mulia adalah Memaafkan Orang Lain

29 April 2023   06:58 Diperbarui: 29 April 2023   07:05 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahwa Diantara Sifat Orang Mulia adalah Memaafkan Orang Lain
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

--------

Namanya manusia, tempatnya berbuat kesalahan dan alfa. Antar teman, saudara, kerabat, atau orangtua, sangat mungkin terjadi silang sengketa. Demikian sunatullah berlaku, dan membawa hikmah besar dibalik setiap peristiwa.

Sependek perjalanan hidup telah dilalui, saya tidak ubahnya teman-teman Kompasianer's.  Pernah dikecewakan, dibohongi, disepelekan, dan sikap semisal lainnya. Atau sangat mungkin, (tanpa sadar) justru saya yang melakukan kesalahan yang merugikan orang lain.

Berada di posisi dicurangi atau dinistakan, tentunya sangat tidak mengenakkan. Membuat batin sesak dan sakitnya sampai ulu hati, butuh waktu panjang menyembuhkan. Bagi pihak disakiti, biasanya enggan punya urusan dengan yang menyakiti.

Kalaupun yang disakiti menyimpan bara, bisa jadi akan membalas di suatu hari kemudian. Maka bagi yang sadar menyakiti orang lain, janganlah menunda waktu untuk meminta maaf. Karena kalau kebablasan, akibatnya bisa fatal.

Sementara bagi pemilik jiwa tangguh, dia akan melapangkan dada untuk memaafkan. Meski memaafkan bukan perkara mudah, tetapi justru disitulah ujian orang yang ingin menjadi mulia. Karena orang-orang dibarisan orang mulia, mereka yang selalu berusaha mengalahkan  ego. Tidak memberi celah bagi setan, untuk menjerumuskan dirinya ke lembah kehinaan.

dokpri
dokpri

Bahwa Diantara Sifat Orang Mulia adalah Memaafkan Orang Lain 

Di beberapa artikel di Kompasiana, saya pernah menuliskan tentang kekaguman saya pada sifat Nabi Yusuf AS. Nabi dengan paras rupawan, serupawan tutur kata dan budi pekertinya. Di hari kelahiran beliau, dibarengi dengan hujan deras pertanda keberkahan.

Kemudian di masa kecil di perjalanan menuju Kan'an, ibunda tercinta berpulang saat melahirkan Bunyamin adik kesayangan. Yusuf kecil menonjol dalam kecerdasan, mampu menjawab pertanyaan Nabi Yakub -- ayahanda kesayangan. Sebagai nabi, Sang ayah sudah merasakan bahwa darah kenabian akan diwariskan pada Yusuf.

Baca di ; Kisah- Kisah Quran adalah Kisah Inspiratif Ramadanku  

Hingga terkisahlah sebuah mimpi penuh makna, Yusuf melihat matahari bintang dan sebelas bulan bersujud di hadapannya. Mimpi yang menjadi muasal, tumbuhnya benih-benih iri dengki di hati saudara tua satu ayah beda ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun