Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hati yang Terkunci: Sebuah Refleksi atas Surah Al-Baqarah Ayat 6-7

14 Maret 2024   16:32 Diperbarui: 14 Maret 2024   16:50 2799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hati yang Terkunci: Sebuah Refleksi atas Surah Al-Baqarah Ayat 6-7
detik.com

 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ۝٦
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."

Surah Al-Baqarah ayat 6-7 menggambarkan secara mencekam tentang orang-orang kafir sebagai individu yang mengalami kondisi yang sangat serius. Mereka digambarkan memiliki hati yang terkunci, pendengaran yang tersumbat, dan penglihatan yang terhalang. Kondisi ini menggambarkan keteguhan hati yang kuat dalam menolak kebenaran, ketidaksanggupan untuk mendengarkan ajaran yang benar, serta ketidakmampuan untuk melihat jalan yang lurus. 

Pertama-tama, hati yang terkunci menunjukkan keengganan yang sangat kuat untuk menerima kebenaran. Ini mencerminkan kerasnya hati yang telah mengeras dan menutup diri terhadap segala bentuk petunjuk atau kebaikan yang datang kepada mereka.

Kedua, pendengaran yang tersumbat menunjukkan bahwa mereka telah memilih untuk menutup telinga mereka terhadap suara-suara yang membawa pesan kebenaran. Mereka tidak hanya tidak mau mendengarkan, tetapi juga menolak untuk memperhatikan atau mempertimbangkan pesan-pesan yang disampaikan kepada mereka. Ketiga, penglihatan yang terhalang menunjukkan ketidakmampuan untuk melihat jalan yang benar dan lurus. Mereka hidup dalam kegelapan kebingungan dan kesesatan karena ketidakmampuan mereka untuk melihat dan memahami kebenaran. 

Akibat dari kondisi ini adalah bahwa mereka tidak mampu menerima kebenaran dan akhirnya terjerumus ke dalam azab yang pedih. Mereka terus hidup dalam kesesatan dan kegelapan, terpisah dari cahaya petunjuk, dan akhirnya menghadapi konsekuensi atas penolakan mereka terhadap kebenaran.

 خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِ هِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌࣖ ۝٧
Artinya: "Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat."

Hati yang Terkunci 

facebook.com
facebook.com

Ayat ini menggunakan metafora "kunci" untuk menggambarkan hati orang-orang kafir. Metafora ini mengilustrasikan bahwa hati mereka tertutup rapat dan tidak mampu menerima hidayah dan kebenaran. Kunci dalam konteks ini melambangkan keengganan dan keteguhan hati yang sangat kuat terhadap segala bentuk petunjuk dan nasihat. 

Hati mereka seperti benteng yang kokoh, menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan luar yang mampu menembus atau membuka hati mereka terhadap kebenaran. Dengan menggambarkan hati sebagai kunci yang terkunci, ayat ini menyoroti bahwa orang-orang kafir telah mengambil keputusan untuk menolak kebenaran dan memilih untuk hidup dalam kegelapan keingkaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun