Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Diplomat

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membersihkan Lidah Untuk Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa

28 Maret 2024   06:08 Diperbarui: 28 Maret 2024   06:42 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membersihkan Lidah Untuk Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa
Ilustrasi membersihkan lidah, sumber gambar: kompas.com

Menjawab tantangan menulis "Diari Ramadan" setiap hari di Kompasiana, sebenarnya gampang-gampang susah. Gampang karena topik tulisan yang diberikan adalah soal-soal keseharian yang ada di sekitar kita, misalnya tentang kuliner ramadan, lagu ramadan ataupun menjaga kesehatan di bulan ramadan. Susahnya adalah mengatur waktu menulis topik yang diberikan di sela-sela rutinitas kantor dan mengajar. Padahal melewati batas waktu harian, maka tulisan yang dikirimkan tidak akan dinilai.  

Menyikapi hal terebut, saya mencoba menjawab tantangan dengan menulis di pagi hari. Seusai sholat Shubuh, saya berupaya tidak tidur kembali dengan cara menulis dan mempersiapkan bahan presentasi rapat ataupun persiapan mengajar/memberi materi pelatihan.

Selasa pagi (26/03), seperti biasa, saya berupaya untuk tidur kembali setelah Subuh dengan mengerjakan beberapa bahan presentasi mengajar yang belum selesai. Rencananya, setelah itu saya akan menyelesaikan tulisan untuk Kompasiana.

Namun karena banyaknya bahan presentasi yang harus diselesaikan dan harus segera mengajar, maka pagi itu saya tidak bisa langsung membuat tulisan untuk Kompasiana. Oleh karenanya, saya berencana menulis pada siang hari setelah selesai mengajar.

Siangnya, usai mengajar dan sholat dzhuhur, mulai lah saya menulis untuk Kompasiana. Saya melihat di halaman Kompasiana, topik hari Rabu (27/03) adalah "Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa". Setelah mengetahui topiknya, mulailah saya menulis dan akhirnya menjadi tulisan berjudul "Wudhu untuk Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa".

Malam harinya, seusai tarawih saya baru menyadari bahwa saya salah membaca topik yang diberikan. Topik hari Rabu bukan "Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa" tetapi mengenai "Buku Bacaan selama Ramadan". Menyadari kekeliruan tersebut, saya pun segera membuat tulisan tentang buku untuk memenuhi tantangan tulisan di hari Rabu .

Beruntungnya, ada sebuah buku yang sedang saya baca dan hampir selesai yaitu buku "Hermeneutika Al Quran Tema-tema Kontroversial" karya Fahruddin Faiz, sehingga lebih mudah bagi saya untuk menuliskannya dan akhirnyamenjadi tulisan berjudul "Hermeneutika Al Quran Tema-tema Kontroversial, Bacaan Filsafat di Bulan Ramadan".  

Selesai memperbaiki kekeliruan, masalah berikutnya adalah bagaimana menulis topik hari Kamis 928/03) ini yaitu "Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Puasa". Oleh karena saya sudah menulis tentang wudhu untuk menjaga kesehatan dan sudah diposting di Kompasiana, tidak mungkin untuk memposting kembali ulang tulisan tersebut.

Akhirnya, setelah membaca ulang tulisan tentang wudhu, ternyata terdapat usulan saya untuk menjaga kesehatan mulut yang belum saya bahas secara lebih rinci yaitu usulan membersihkan lidah untuk menjaga kesehatan mulut di bulan puasa. Padahal membersihkan lidah merupakan salah satu cara terpenting dalam menjaga kesehatan mulut.

Kebersihan lidah menjadi penting karena ternyata di permukaan lidah terdapat banyak bakteri. Sayangnya, lidah merupakan salah satu bagian yang sering luput untuk dibersihkan. Padahal, plak-plak yang menempel berisiko menyebabkan infeksi di dalam mulut. Sementara bakteri yang ada  tidak bisa dihilangkan hanya dengan berkumur saja. Karena, berkumur hanya membersihkan lapisan terluar plak, sedangkan bakteri di bawahnya masih tetap menempel di sela-sela permukaan lidah.

Merujuk berbagai sumber kesehatan, ketika permukaan lidah cenderung retak atau berlekuk, plak bisa mengendap dan bakteri mudah bersembunyi di antara retakan tersebut. Bakteri juga bisa menempel di reseptor pengecap lidah yang bertekstur seperti kuncup berukuran sangat kecil. Itu sebabnya, kamu perlu membersihkan lidah secara rutin untuk menghilangkan bakteri tersebut.

Dengan kondisi tersebut di atas, tidak ada cara lain selain rutin membersihkan lidah agar dapat menjaga kesehatan mulut, khususnya di bulan puasa.

Merujuk dari berbagai sumber pula, cara membersihkan lidah dengan lebih efektif adalah menggunakan alat penggores lidah plastik atau logam daripada sikat gigi. Alat ini umumnya dapat ditekuk menjadi dua membentuk V atau memiliki pegangan dengan ujung membulat di bagian atas.

Adapun cara membersihkannya adalah:
Julurkan lidah sejauh mungkin,
Letakkan alat pembersih ke arah belakang lidah,
Tekan dan gerakkan ke arah depan lidah sambil sedikit ditekan.
Atur tekanan untuk mencegah refleks muntah.
Bilas alat di bawah air hangat untuk membersihkan kotoran dan bakteri.
Keluarkan air liur yang mungkin menumpuk selama menggesekkan lidah.
Ulangi dua sampai lima kali sesuai kebutuhan.

Setelah selesai, bersihkan dan simpan alat penggores lidah dengan baik. Lakukan pembersihan lidah, satu sampai dua kali sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun