Ayahku, Sumber Inspirasi: Kisah Transmigran yang Menggerakkan Desa
Ayahku, Sumber Inspirasi: Kisah Transmigran yang Menggerakkan Desa
Kehidupan sehari-hari seringkali menyimpan banyak kisah inspiratif yang mungkin tidak kita sadari.
Terkadang, kita terlalu sibuk mengejar mimpi besar hingga lupa bahwa inspirasi bisa datang dari orang-orang terdekat di sekitar kita. Mereka adalah sosok-sosok biasa yang melakukan hal-hal luar biasa dengan ketulusan dan ketekunan.
Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi kisah inspiratif dari orang-orang di sekitar saya yang telah mengajarkan arti ketangguhan, kerja keras, dan kebaikan hati.
Bapak Saya Sang Transmigran
Setelah 'membaca' bagaimana sepak terjang orang-orang di sekitar desa saya, dari awal transmigrasi sampai sekarang, saya merasa terdorong untuk mengangkat kisah hidup bapak saya sebagai sebuah narasi yang layak diceritakan.
Perjalanan hidupnya, mulai dari menjadi bagian dari program transmigrasi hingga membangun kehidupan yang mandiri dan sukses di desa ini, adalah bukti nyata dari ketangguhan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah.
Bapak saya (selanjutnya: bapak) adalah salah satu sosok yang turut membentuk wajah desa ini, dari tanah yang awalnya tandus dan sepi menjadi sebuah komunitas yang hidup dan penuh harapan.
Melalui kisahnya, saya ingin menggambarkan bagaimana perjuangan seorang transmigran bukan hanya tentang pindah tempat tinggal, tetapi juga tentang membangun mimpi, mengatasi rintangan, dan menciptakan warisan untuk generasi berikutnya.
Pemukiman yang Belum Siap
Desa Nusamakmur yang kini ramai dan berkembang, dahulunya adalah pemukiman transmigrasi Unit II Cintamanis. Kami, para transmigran yang berasal dari berbagai daerah seperti Bandung, Sukabumi, Sumedang, Brebes, dan Kebumen, tiba di sini pada tahun 1973 dengan harapan untuk memulai kehidupan baru.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Ramadan Berlimpah Berkah bersama wondr by BNI
Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan
Lebaran Minimalis
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025