Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita
Mengajak Anak Remaja Membuat Kue Tradisional, Klepon
Meskipun saya penyuka hampir semua jenis buah dan mengenalkan buah kepada mereka sejak usia balita, dalam perkembangannya ternyata si sulung berubah haluan ketika menginjak remaja. Dia mulai memilih dan menganggap sebagiannya tidaklah enak seperti yang dia inginkan.
Apakah saya harus marah lalu memaksa si sulung memakannya?
Ini akan menjadi tidak adil bagi seorang anak yang sedang berada pada masa peralihan. Maka saya mengajaknya duduk bersama.
Saya katakan bahwa lidah kita boleh jadi tidak menginginkannya, tetapi bagian dari tubuh kita pasti membutuhkannya. Seperti mata, gigi, tulang, rambut, kuku, membutuhkan kandungan nutrisi dalam buah.
Saya lalu memintanya memutar aplikasi You Tube untuk mendapat keterangan lebih lanjut.
Wajah si sulung masih tampak setengah hati. Lalu saya katakan lagi bahwa buah-buahan adalah bagian dari rezeki yang Allah SWT berikan kepada manusia. Saya tunjukkan kepadanya beberapa keterangan dari Alquran untuk memastikan.
Saya ceritakan juga negeri yang mengalami kekeringan luar biasa dan rakyatnya kekurangan pangan. Bahkan ribuan ternak harus mati karena ketiadaan air minum.
Apakah negeri kita yang baik-baik saja, buah dan sayur tersedia di dalam rumah, kita rela membiarkan dan tidak ingin memakannya?
Artikel saya terkait: Bagaimana Cara agar Anak Suka Buah dan Sayur?
Cara terakhir yang saya lakukan adalah meminta di sulung mencicipi setengah saja dari buah jeruk, atau satu saja untuk pisang ambon.
Mulailah dengan bismillah dan pikirkan bahwa buah ini baik untukmu. Ia adalah rahmat pemberian. Tak perlu menghabiskan dalam jumlah banyak, tetapi ulangi di hari lainnya. Terus berusaha menikmati buah dan jangan membencinya.
Alhamdulilah, dengan pendekatan seperti tersebut, beberapa penolakan anak kami lambat laun dapat diatasi.