Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018
Ustadz Abdul Somad (UAS), Tokoh Islam yang Rendah Hati
ustadzabdulsomad. Serta, yang rajin menjelajah dunia Youtube, melihat konten dari akun Youtube Tafaqquh Video sungguh menarik.
Bagi orang yang sering berselancar di Instagram maka tidak asing lagi dengan akun @Kedua akun media sosial tersebut dimiliki oleh Ustadz Abdul Somad.
Kemunculan Ustadz Abdul Somad menghentak publik. Ceramah-ceramahnya yang memberikan rasa adem muncul di laman YouTubenya. Cara penyampaian ceramahnya juga lain dari yang lain. Tidak seperti ustadz lainnya yang dikenal dengan ustadz selebritis. Ustadz Abdul Somad merupakan fenomena baru tokoh agama yang mampu menyihir publik.
PENDIDIKAN DAN KARIR
Lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara pada tanggal 18 Mei 1977. Nama lengkap Ustadz Abdul Somad adalah Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A. Beliau sering dipanggil UAS dan bergelar Datuk Seri Ulama Setia Negara. Sebuah gelar yang tidak sembarang diberikan kepada orang.
Beliau dikenal sebagai seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
Menarik, Ustadz Abdul Somad ternyata merupakan keturunan dari ulama besar. Beliau adalah bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga merupakan tokoh Islam yang mempunyai pendidikan mentereng. Perjalanan pendidikannya biasa seperti masyarakat kebanyakan. Namun, yang unik adalah sejak pendidikan dasar beliau belajar tentang Tahfiz Alquran.
Menurut Wikipedia, SD Ustadz Abdul Somad diselesaikannya di SD Al-Washliyah Medan pada tahun 1990. Kemudian, beliau melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah Medan dan tamat pada tahun 1993.
Beliau pernah merasakan kehidupan pesantren Darularafah Deli Serdang Sumatra Utara. Sayang, hanya mengenyam pendidikan pesantren selama satu tahun. Setelah itu, beliau pindah ke Riau pada tahun 1994 untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu. Tamat pada tahun 1996.
Saat beliau menikmati pendidikan tinggi di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, beliau diterima beasiswa belajar di Universitas Al-Azhar Kairo. Tahun 2002, beliau mendapatkan gelar pendidikan Lc dalam waktu tiga tahun 10 bulan. Kemudian, melanjutkan pendidikan S2-nya selama 2 semester di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Sungguh, keberuntungan selalu berpihak pada Ustadz Abdul Somad. Beliau diterima pendidikan masternya pada tahun 2004. Melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopration Internationale) dari Kerajaan Maroko. Di mana, menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah (bahasa Prancis: Etablissement Dar El Hadith El Hassania), Arab.
Selanjutnya, Ustadz Abdul Somad melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat Maroko. Beliau menyelesaikan masternya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplme d'Etudes Suprieurs Approfondies) yang berarti "Diploma Studi Lanjutan" pada akhir tahun 2006.
Setelah lulus dari masternya, Ustadz Abdul Somad telah melewati berbagai macam pengabdian kepada negara, seperti:
1. Dosen Bahasa Arab di Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Dosen Tafsir dan Hadis di Kelas Internasional Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau.
3. Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur Pekanbaru.
4. Anggota MUI Provinsi Riau, Komisi Pengkajian dan Keorganisasian Periode 2009--2014.
5. Anggota Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Komisi Pengembangan, Periode 2009--2014.
6. Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa'il Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, Periode 2009--2014.
KONTROVERSI DAN RENDAH HATI
Anda pasti tahu bahwa kehadiran Ustad Abdul Somad pernah mengundang kontroverrsi publik. Masalah "kesetiaan kepada NKRI" dipertanyakan sekelompok orang. Banyak yang tidak percaya bahwa sosok Ustadz Abdul Somad adalah sosok nasionalis dan cinta NKRI. Padahal, beliau telah melakukan banyak pengabdian di daerah pedalaman Riau untuk memberikan bantuan kepada masyarakat baik material maupun immaterial.
Ustadz Abdul Somad menjadi sosok yang mengundang rasa penasaran banyak orang. Satu sisi dirindukan jutaan pemirsa atau jamaah di seluruh Indonesia. Juga, banyak undangan dari luar negeri. Tetapi, di sisi lain, Ustadz Abdul Somad banyak menuai kontroversi. Banyak hadangan dari beberapa kelompok masyarakat.
Salah satu kasus yang pernah dialami Ustadz Abdul Somad adalah peristiwa yang dialaminya saat mau berceramah di Denpasar Bali. Ada sekelompok orang yang menghadang kehadirannya. Kondisinya juga membuat tegang para jamaah yang menunggu ceramahnya.
Akhirnya, petugas kepolisian berjaga-jaga untuk mengatasi keadaan. Kebetulan, saya hadir saat kejadian Ustadz Abdul Somad mau berceramah di Masjid Baiturrahmah. Masjid ini berada di kawasan Kampung Jawa Denpasar.
Namun, bukan Ustadz Abdul Somad namanya kalau tidak dirindukan ceramahnya. Kalimatnya yang blak-blakan dan berani dalam menganalisa tipe pemimpin negeri ini sungguh membuat merah kuping beberapa kalangan. Tetapi, demi kemaslahatan umat, beliau tetap teguh untuk menyampaikan ceramahnya.
Ada pepatah, semakin dihadang maka semakin dicintai publik. Ya, sosok Ustadz Abdul Somad salah satunya. Beliau tak gentar menghadapi segala hadangan dan rintangan yang menghambat ceramahnya ke arah kebaikan. Umat semakin merindukan ceramahnya yang aktual dan sesuai dengan kondisi terkini.
Tidak salah jika Ustadz Abdul Somad dikenal sebagai seorang pendakwah dan ulama Indonesia apa adanya. Tidak dibuat-buat dan berbicara ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling.
Kontroversi terbarunya adalah saat Ustadz Abdul Somad berbicara bersama Capres Nomor urut 02 Prabowo Subianto. Adegan pembicaraan tersebut disiarkan langsung oleh salah stasiun swasta Indonesia. Kejadian ini menghentsk publik saat tensi Pilpres 2019 sedang panas-panasnya. Namun, beliau tidak bergeming dan melakukannya apa adanya.
Meskipun, faktanya banyak teguran dari berbagai pihak khususnya dari lembaga yang mengurusi ASN (Aparat Sipil Negara). Di mana, tuntutan ASN harus bersikap netral dalam kancah Pilpres 2019.
Ustadz Abdul Somad menjadi buah bibir saat Pilpres 2019 lalu (Sumber: detiknews.com)
PANUTAN UMAT
Bagi saya, sosok Ustadz Abdul Somad bisa menjadi panutan umat. Kajian-kajian yang diulas benar-benar mendalam. Lihat saja, saat beliau memberikan ceramah singkat dalam acara televisi TV ONE menjelang berbuka puasa. Kajiannya terlihat santai, tetapi sangat mendalam.
Beiau memang ahli dalam mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih. Dikenal publik karena kedalaman Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan yang baik. Anda bisa melihat berbagai analisa beliau di laman YouTubenya "Tafaqquh Video".
Dalam ceramahnya tidak terlihat ciri khas sepertti ustadz lainnya. Tetapi, kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka dengan tausiahnya. Ulasan yang cerdas dan lugas, mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Saya sendiri memberikan label buat beliau sebagai Ustadz panutan umat. Lain dengan ustadz selebritis lainnya yang mudah mengupas sisi kehidiupannya. Dari tampilan rumah yang mewah hingga kekayaan yang diperoleh dari hasil ceramahnya. Saya justru belum tahu sisi tersebut dari beliau.
Yang saya tahu adalah beliau menjadi perwakilan dari merk minuman kopi Luwak. Beliau membawa beberapa umat yang terpilih untuk mendapatkan ibadah umrah gratis.
Dan, menurut saya, Ustadz Abdul Somad adalah ustadz yang mempunyai follower akun Instagram terbanyak, kurang lebih 10 juta. Sebuah pencapaian fantasits sorang ustadz yang baru dikenal publik.
Saya merasakan bahwa banyak masyarakat yang ingin memahami kehidupan Ustadz Abdul Somad lebih dalam. Dan, merindukan tausiyahnya yang menyejukan umat. Pantas saja, jika Ustadz Abdul Somad bisa menjadi tokoh Islam Panutan Umat.
DEKAT ULAMA KHARISMATIK
Sosok Ustadz Abdul Somad juga sebagai sosok yang be humble (rendah hati). Menghormati orang lain yang lebih tawaduk. Sebagai contoh, Ustadz Abdul Somad pernah sowan ke pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, KH Maimoen Zubair atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Moen.
Ustadz Abdul Somad mengaku belajar ilmu tawaduk dari Mbah Moen. KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Afifudin berusaha untuk mempertemukan antara Ustadz Abdul Somad dengan ulama kharismatik tersebut.
Yang menjadi pembicaraan beberapa hari ini adalah ketidakhadiran Ustadz Abdul Somad saat sahabat dekatnya Ustad Arifin Ilham meninggal dunia. Banyak kalangan yang bertanya-tanya, mengapa Ustadz Abdul Somad tidak hadir saat teman dekatnya mengahdap Yang Maha Kuasa.
Faktanya, ketidakhadiran Ustadz Abdul Somad karena masalah yang mendesak. Saat ini, Ustadz Abdul Somad sedang menimba ilmu doktoralnya di Sudan. Menurut Rektor Universitas Islam Negeri atau UIN Sultan Syarif Kasim Riau Ahmad Mujahidin mengatakan bahwa staf pengajar mereka Ustadz Abdul Somad sedang dalam masa cuti mengajar. Ustadz Abdul Somad sedang menyelesaikan studi program Doktor (S3) dengan konsentrasi Al Sunnah wa Ulumum Hadits di Omdurman Islamic University, Khartoum Sudan.
Bahkan, surat izin belajarnya resmi melalui SK Pemberian Tugas Belajar, Nomor: B-5648 /SJ/BII.4/Kp.02.3/08/2018. Masa tugas belajar diberikan selama enam semester terhitung tahun ajaran 2018/2019 sampai dengan 2020/2021.
Jadi, sejatinya sosok Ustadz Abdul Somad dikenal publik dari tingkat masyarakat bawah (grass root) hingga ke tingkat Istana Presiden. Sekali lagi, kekaguman publik karena kedalaman ilmu beliau. Saya menyebut bahwa Ustadz Abdul Somad bisa menjadi ulama era millennial. Yang menggantikan ulama kharismatik macam almarhum KH. Zainudin MZ.
Kini, Ustadz Abdul Somad sudah menjadi milik publik. Dimana, kehadirannya selalu dielu-elukan. Masyarakat rindu akan ceramahnya yang menyejukan. Kepandaian merangkai kata ala melayu selalu dinanti. Kita tunggu setelah Ustadz Abdul Somad menyelesaikan pendidikan S3-nya. Semakin dalam ilmunya, sikap rendah hatinya membuat takjub semua orang. Ya, untuk kemaslahatan umat dan tegaknya NKRI.