Tinggalkan Jejak Bukan Sampah, Bangga Berwisata di Indonesia dengan Perilaku Bertanggung Jawab
Sustainable and Responsible Travel
Cita-cita mulia mesti dibarengi dengan kedadaran dan tanggung jawab. Makin meningkatnya jumlah perjalanan, penting untuk memikirkan secara serius perjalanan yang bertanggung jawab.
Sebab, pariwisata bila dijalankan secara serampangan maka akan memberikan dampak buruk mulai dari polusi, gangguan konservasi dan habitat makhluk hidup, dan sebagainya.
Pariwisata, dalam pandangan banyak orang dan telah terbukti kebenarannya, tak ubahnya pedang bermata dua. Di satu sisi bisa menyejahterakan, namun di sisi lain justru menghancurkan masyarakat dan alam lingkungan.
Bila demikian, apa solusi terbaik? Apakah kita perlu melakukan pembatasan secara ketat? Pastinya itu bukan solusi terbaik.
Yang sebaiknya dilakukan adalah masing-masing pihak ikut berkontribusi secara konstruktif untuk mengedepankan rasa tanggung jawab dan keberlanjutan pada setiap destinasi wisata. Tidak terkecuali para turis atau pelancong.
Turis, apalagi dari dalam negeri, mestinya menjadi contoh dan berada di garda terdepan untuk menunjukkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan akan kekayaan pariwisata dengan sikap dan tingkah laku positif.
Pariwisata yang bertanggung jawab, sudah ditegaskan dalam KTT Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan pada 2022, adalah upaya membuat tempat tinggal yang baik dan tempat yang lebih baik untuk dikunjungi orang.
Untuk sampai ke sana, tidak bisa mengandalkan kerja keras pihak-pihak tertentu. Butuh intervensi komprehensif dan pendekatan integral yang melibatkan semua pihak mulai dari operator, pelaku bisnis perhotelan/akomodasi, pemerintah, masyarakat lokal, hingga wisatawan.
Semua pihak harus berangkat dari dan bergerak ke tujuan yang satu dan sama. Membuat pariwisata lebih berkelanjutan, baik dari sisi sosial, ekonomi maupun lingkungan.