Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bijak dan Tak Memaksakan Diri, Kunci Finansial Sehat Selama Ramadan

19 Maret 2024   14:47 Diperbarui: 19 Maret 2024   14:51 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak dan Tak Memaksakan Diri, Kunci Finansial Sehat Selama Ramadan
Bazar Busana Muslim. | Foto Dokumentasi Pribadi

Sudah beli jus, mau juga beli sop buah. Sudah beli bubur sum-sum, mau juga beli kolak. Sudah beli dim sum, mau juga beli pempek. Sudah beli tahu gejrot, mau juga beli seblak. Sudah beli cilok, mau juga beli bakso.

Belum lagi saat berbelanja ke pasar. Semua bahan makanan rasanya mau dibeli. Lihat labu kuning yang besar dan segar, mau juga rasanya dibeli. Lihat brokoli yang hijau pekat, mau juga diangkut ke rumah. Bahkan lihat cabai merah besar dan segar juga pengen.

Duh, ingat lho kemampuan perut!

Kita juga harus ingat kalau bahan makanan itu tidak bisa bertahan terlalu lama, walaupun sudah dimasukan ke dalam kulkas. Apalagi makanan-makanan yang sudah diolah dan siap santap. Terkadang, makanan yang kita beli saat berbuka puasa, pas kita mau makan kembali untuk sahur, sudah tidak layak makan. Padahal sudah dihangatkan. Rasa dan bentuknya berubah, atau malah basi.

Sayang uangnya kalau dihambur-hambur untuk membeli makanan, atau bahan makanan. Mubazir. Akan jadi food waste juga. Selain akan berdampak pada lingkungan, berdampak pula untuk isi dompet kita. Apalagi harga (bahan) makanan sekarang lumayan mahal.

Beli makanan dan bahan makanan seperlunya saja. Terlebih saat berbuka puasa itu, minum jus buah dan satu porsi dim sum saja sudah kenyang. Sudah tidak sanggup lagi rasanya makan nasi dan makan aneka kue lainnya.

Alhasil, kalau beli banyak-banyak karena lapar mata alamat numpuk tidak dimakan. Ujung-ujungnya masuk kulkas dengan dalih untuk sahur. Padahal pas sahur, sudah makan yang lain lagi karena makanan tersebut sudah tidak bisa lagi dimakan.

Tidak semua sih, tapi pengalaman pribadi, beli makanan untuk berbuka puasa di pasar takjil itu tidak bisa bertahan lama. Jadi, memang harus dihabiskan saat berbuka puasa. Paling banter dihabiskan usai salat tarawih.

Apalagi harus diingat, Allah SWT tidak suka yang berlebih-lebihan.

"...makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS Al Araf ayat 31)

Pakai Baju Lama atau Manfaatkan Diskon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun