Bijak dan Tak Memaksakan Diri, Kunci Finansial Sehat Selama Ramadan
Menjelang Idulfitri, saya dan keluarga tidak memaksakan diri untuk membeli baju baru. Kalau memang memungkinkan, ya beli, kalau tidak, ya sudah. Kami akan memakai baju lama yang masih terlihat bagus.
Toh, pada bulan-bulan lain di luar Ramadan, kami juga kerap membeli baju. Tidak satu tahun sekali saja menjelang Idulfitri.
Apalagi menjelang Hari Raya Idulfitri itu harga baju muslim suka tidak masuk akal. Harganya bisa dua hingga tiga kali lipat dari hari-hari biasa.
Biar tidak terlalu boncos, kami juga biasanya berbelanja di supermarket dengan memanfaatkan diskon. Namun, terkadang meski sudah didiskon harganya masih tetap tinggi. Modelnya juga terkadang kurang sreg.
Itu makanya, kalau tidak menemukan pakaian dengan model dan budget yang pas di hati. Kami skip membeli baju lebaran.
Apalagi saya pernah beberapa kali kejadian. Beli baju muslim di salah satu department store dengan harga lumayan tinggi beberapa hari menjelang Idulfitri. Meski meringis saat membayar, tetap dibeli karena perlu. Saat itu berpikir momen Idulfitri tidak bisa dimundurkan.
Eh, pas dua hari usai lebaran iseng mampir ke sana lagi, baju yang saya beli itu sudah diskon 70 persen. Hadeeh padahal cuma beda beberapa hari saja. Tidak sampai satu minggu.
Alhasil, sekarang tidak terlalu memaksakan diri untuk mengenakan baju baru di hari lebaran.
Salam Kompasiana! (*)