Choirunnisa
Choirunnisa Lainnya

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mampukah Generasi Sandwich Mencapai Harmoni Keseimbangan Hidup antara Pekerjaan, Kehidupan Pribadi, dan Ibadah?

23 Maret 2024   17:04 Diperbarui: 23 Maret 2024   17:06 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mampukah Generasi Sandwich Mencapai Harmoni Keseimbangan Hidup antara Pekerjaan, Kehidupan Pribadi, dan Ibadah?
Sumber gambar kajian pustaka

Mampukah Generasi Sandwich Mencapai Harmoni Keseimbangan Hidup antara Pekerjaan, Kehidupan Pribadi, dan Ibadah? 

Generasi Sandwich
Istilah ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya atau sekarang ini bagi orang dewasa yang belum berkeluarga mereka menanggung biaya hidup adik-adiknya.

Berdasarkan hasil survei DataIndonesia.id, hampir separuh atau 46,3% generasi z di Indonesia menjadi generasi sandwich. Dari jumlah itu, 73,38% gen z yang menjadi generasi sandwich merasa bersalah jika tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
Sebesar 10,07% dari 139 responden berusia 11-26 tahun di Indonesia yang tak memiliki banyak waktu luang karena menjadi generasi sandwich.

Karena beban hidup yang besar maka generasi sandwich ini tidak memperhatikan kehidupan pribadi termasuk ibadah di dalamnya. Hidupnya lebih banyak dihabiskan untuk bekerja sehingga generasi sandwich memiliki kesulitan dalam mencapai kehidupan yang seimbang atau work life balance.


Work Life Balance
Work life balance
merupakan istilah yang sering digunakan oleh generasi milenial dan Z. Adanya keseimbangan antara urusan pribadi dengan pekerjaan akan meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.

Penelitian terbaru menemukan bahwa, work life balance adalah sebuah siklus, bukan pencapaian.

Menurut Hudson, aspek-aspek dalam work life balance dalam kehidupannya antara lain keseimbangan waktu.
Bagi generasi sandwich untuk mencapai work life balance mungkin butuh upaya keras tetapi bukan berarti tidak bisa.

Jika ingin dimulai dari saat ini generasi sandwich mampu hidup harmoni dengan siklus yang seimbang.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai siklus hidup yang seimbang, yaitu:

1. Atur jadwal antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (termasuk ibadah di dalamnya)

Beban hidup yang besar memang sering kali membuat generasi sandwich ini menggunakan sebagai waktunya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Jika sudah memiliki pekerjaan tetap mereka akan mencari pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan. Buatlah perencanaan dalam keseharian anda dengan membuat time table.
- Atur jam kerja
Cukup mengambil satu pekerjaan saja jika ingin mencari tambahan diusahakan dikerjakan secara online yang dapat dikerjakan di rumah. Mengatur jam kerja dengan seimbang bisa mengurangi stres dan membuat anda memiliki energi positif dalam menjalani hidup yang lebih produktif.

Anda memiliki waktu 24 jam dalam satu hari. Cukupkan delapan s.d. sepuluh jam untuk bekerja, bekerja terlalu keras pun hanya memperburuk kondisi diri anda, selain kesehatan fisik anda bisa terganggu, kesehatan mental anda pun dapat terkena efek buruknya. 

Tingkat stres yang tinggi menurunkan produktivitas pekerjaan anda. Alih-alih ingin mendapatkan uang lebih dengan bekerja lebih keras, justru setelahnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Ingat mantranya "anda memiliki hak istirahat yang sama dengan orang lain".

- Atur jam tidur

Delapan jam waktu anda gunakan untuk tidur malam yang cukup, jangan dibiasakan untuk begadang. Tidur di awal waktu maksimal jam sepuluh malam, membuat anda lebih sehat dan berenergi.

Jika badan anda sehat, anda bisa melakukan aktivitas lebih produktif dan nyaman.

- Atur jam untuk Kehidupan Pribadi (termasuk ibadah di dalamnya)

Sisa waktu kurang lebih enam jam di satu hari anda gunakan untuk kebutuhan pribadi anda seperti menjalani hobi, kumpul dengan teman, mengobrol dengan keluarga, dan fokus ibadah.

Mengatur waktu dengan porsi yang tepat berarti anda telah memberi hak terhadap diri anda. Hidup lebih seimbang, meminimalisir stres, hidup lebih produktif, dan bersemangat.

Pada akhirnya tujuan dari hidup semua manusia adalah kebahagiaan. Jangan sampai ibadah terlewatkan, karena anda hidup tidak hanya untuk di dunia tetapi juga akan kekal di akhirat.

2. Berani Mengatakan Tidak

Hidup anda dikendalikan oleh diri anda sendiri bukan orang lain. Anda memiliki hak hidup yang sama dengan yang lainnya. Bahwa membantu ekonomi keluarga bukanlah tanggung jawab utama anda. Komunikasikan kepada seluruh anggota keluarga. Jangan menanggung beban sendirian. Beranilah mengungkapkan apa yang anda rasakan.

3. Selalu Dekatkan Diri Kepada Tuhan

Ini merupakan kekuatan terbesar manusia dalam menjalani segala skenario kehidupan. Yakinlah semua yang ada di hidup anda merupakan skenario terbaik-Nya dan anda hanya ditugaskan untuk menjalaninya dengan takwa. Jangan tinggalkan ibadah, banyak generasi sandwich hari ini yang depresi atau bahkan berani mengakhiri hidupnya karena merasa beban hidup mereka terlalu besar. Menjalani hidup tanpa landasan agama itu sangat rentan. Jadi mendekat lah terus kepada Tuhan karena kita hanya makhluk yang lemah tanpa kekuatan dari Nya. 

Jika siklus work life balance sudah bisa anda jalankan, yang harus anda pikirkan selanjutnya adalah memutuskan mata rantai generasi sandwich sampai didiri anda saja. Jangan sampai anda mewariskan kembali ke anak-anak anda nantinya.

Apa yang bisa nada lakukan untuk bisa memutus mata rantai generasi sandwich di keluarga anda?

1. Atur keuangan anda, sisihkan sebagian gaji yang anda punya untuk ditabung. Tabungan tersebut bisa anda gunakan untuk modal di hari tua dengan membangun usaha atau sejenisnya.

2. Asuransi kesehatan, ini bagian penting yang harus juga anda miliki. Anda tidak pernah tahu bagaimana kondisi anda ketika tua nanti. Biaya untuk kesehatan tidaklah kecil maka milikilah asuransi kesehatan setidaknya anda memiliki BPJS.

3. Tabungan pendidikan anak, jika anda sudah memiliki keluarga. Rencanakan dan buatlah tabungan untuk pendidikan anak-anak anda sehingga ketika kelak mereka besar mereka bisa menjalankan pendidikan dengan tenang tidak seperti anda hari ini yang harus juga memikirkan tanggung jawab domestik keluarga anda, pendidikan adik-adik anda karena ketidakmampuan orang tua. 

Semoga anda yang hari ini menjalani hidup sebagai generasi sandwich diberikan kekuatan. 

Semoga bermanfaat


Selamat berpuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun