Fasya Azizah Khoirun Najwa
Fasya Azizah Khoirun Najwa Mahasiswa

Mahasiswi yang demen DIY, cari cuan, dan nonton Conan :)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tren Mudik Mahasiswa saat Lebaran 2024

4 April 2024   11:41 Diperbarui: 4 April 2024   11:44 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren Mudik Mahasiswa saat Lebaran 2024
freepik

Setiap tahun, datangnya bulan suci Ramadhan diiringi dengan persiapan menyambut hari raya Idul Fitri yang penuh berkah. Bagi masyarakat Indonesia, Idul Fitri tak hanya sekedar momen kemenangan, namun juga momen untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.

Bukan hanya masyarakat biasa, namun para mahasiswa juga turut serta mengikuti arus mudik pada tahun ini. Mereka yang biasanya menjalani kehidupan di luar kampung halaman, tak sabar untuk kembali berkumpul dengan keluarga. Tidak hanya sekedar pulang, momen mudik ini juga menjadi bagian dari tradisi dan kehangatan budaya di Indonesia.

Hari Raya Idul Fitri atau lebaran merupakan hari raya umat Islam yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal setelah umat Islam menunaikan rukun Islam yang ke tiga yaitu puasa Ramadhan. Di tahun ini, Idul Fitri 1445 H bertepatan dengan tanggal 10 April 2024. Masyarakat Indonesia mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi arus mudik lebaran di tahun ini. Tak ketinggalan para mahasiswa yang merantau untuk menimba ilmu turut serta mempersiapkan diri untuk menghadapi arus mudik lebaran tahun ini.

Seperti halnya para pemudik lain, para mahasiswa perantau yang menimba ilmu ke daerah lain juga turut serta mempersiapkan diri untuk pulang ke kampung halamannya. Alasan mereka pulang ke kampung halaman pun berbeda-beda, namun secara garis besar alasan mereka untuk pulang ke kampung halaman adalah ingin berjumpa keluarga dan sanak saudara.

Tidak hanya itu, momen mudik lebaran juga menjadi kesempatan bagi pra masyarakat khususnya para mahasiswa untuk merayakan tradisi lebaran yang autentik. Mereka bisa ikut serta dalam prosesi tradisi saat lebaran seperti tradisi halal bihalal, takbir keliling, dan berbgai kegiatan keagamaan sosial yang telah menjadi tradisi di kampung mereka.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
"Sebagai anak rantau pasti ingin berkumpul dengan keluarga, tetangga. Nanti kalau ga pulang, jadi omongan tetangga kan ga enak juga gitu" ungkap Adinda, mahasiswi asal Kediri yang tengah menempuh pendidikan S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sementara itu, mahasiswa lainnya juga memberikan alasan mereka mudik saat lebaran nanti. "Ingin berjumpa keluarga besar, hari raya itu kan harinya umat Islam, keluarga jauh pada pulang masa ga pengen ketemu, kangen rumah juga" ujar Ismi, mahasiswi asal Purbalingga yang tengah mengenyam pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada.

Secara keseluruhan, alasan para pemudik memilih untuk mudik saat libur lebaran sangatlah beragam. Namun intinya, mereka ingin merayakan kembali kebersamaan dengan keluarga, merasakan kembali suasana kampung halaman mereka setelah sekian lama merantau, serta ikut serta merayakan tradisi lebaran yang ada di kampung halaman masing-masing.

Tak hanya persiapan akomodasi, namun persiapan transportasi juga telah dilakukan oleh para pemudik terutama para mahasiswa perantau. Dari mulai tiket kereta api, hingga kendaraan bermotor yang akan mereka gunakan untuk mudik, juga telah dipersiapkan dengan baik. Persiapan untuk pulang ke kampung halaman dimulai jauh sebelum tanggal keberangkatan. Para mahasiswa yang merantau mulai menyusun berbagai rencana perjalanan seperti memesan tiket kereta api, tiket bus, atau tiket transportasi lainnya serta mengatur jadwal agar bisa pulang tepat waktu.

"Naik kereta, udah booking tiket dari dua bulan yang lalu. Itu udah pulang sama pergi. Terus aku nanti turun di Purwokerto di jemput sama kakak naik motor, setengah jam-an" ujar Isma.

Sama halnya dengan pemudik lain, mahasiswi yang satu ini juga telah mempersiapkan kendaraannya. Namun siapa sangka, ketika para pemudik memilih untuk melakukan mudik sebelum lebaran, ia justru memilih mudik selepas sholat Idul Fitri.

 "Tadinya sempat kepikiran apa mau pakai kereta ya? tapi waktu nge-cek tiket kereta di hari pertama lebarannya tuh tiketnya masih banyak, malah yang hari kedua udah habis. Tapi aku mikir, kalo hari pertama gimana nanti berangkatnya karena tiket dari Yogyakarta ke Kediri timur itu berangkatnya jam 06.20. Jadikan nanti ga ikut sholat Id, terus siapa yang mau nganterin aku gitu kan. Terus kepikiran juga nanti kalo udah sampai Kediri, kan sampainya jam 12.10, siapa yang mau jemput aku, kan pada mudik. Akhirnya yaudah lah pakai motor aja, nanti sholat Id dulu biar bisa sungkem dulu sama pak kyai, bu nyai gitu kan" jelas Adinda.

Selama berada jauh dari keluarga, perasaan senang dan haru pasti turut meliputi hati para mahasiswa perantau. Ketika hendak meninggalkan rumah persinggahan mereka selama merantau, berbagai perasaan mulai dirasakan oleh para mahasiswa. Tak hanya perasaan senang dan haru, namun perasaan khawatir juga turut serta hadir dalam lubuk hati mereka, meskipun perasaan tersebut akan terkalahkan oleh perasaan senang dan haru.

Sebagai mahasiswa yang tengah merantau ke daerah orang, mereka juga mempunyai rasa kekhawatiran selama akan melakukan mudik lebaran tahun ini. Mengingat, sebentar lagi merupakan puncak dari arus mudik lebaran 2024, seluruh masyarakat Indonesia yang berada di perantauan akan memenuhi jalanan, stasiun, atau terminal transportasi lainnya hanya untuk kembali ke kampung halamannya.

"Mikirnya berkali-kali sih aku. Kan aku belum pernah ya, motoran dari Yogyakarta ke Kediri pulang, dan aku kan sendiri, kayak besok nge-maps yakin ga. Tapi atas izin Allah aja-lah" ungkap Adinda.

Akan tetapi, ada juga mahasiswa yang tetap tenang saat akan melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

"Tenang, cuma pengen cepat aja. Mungkin ga khawatir sih tapi ngerasa males aja kalo ketemu banyak orang di stasiun. Maksudnya naik kereta, turun kereta kan desak-desakan sama orang gitu" ungkap Isma.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Meski memiliki perasaan yang berbeda, harapan dari para pemudik memiliki kesamaan yaitu sama-sama selamat sampai tujuan mereka tanpa kendala apapun. Terutama bagi para mahasiswa perantau yang baru pertama kali melakukan mudik lebaran.

Setiap mahasiswa yang pulang ke kampung halaman saat mudik lebaran, membawa harapan mereka masing-masing yang pastinya berbeda-beda. Salah satu harapan utama para mahasiswa perantau saat kembali ke kampung halaman mereka adalah sampai tujuan dengan selamat dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga mereka serta sanak-saudaranya.

"Selamat sampai tujuan, tidak hujan, jangan yang panas-panas banget tapi. Cuaca mendukung" ujar Adinda

Tak jauh berbeda dengan harapan mahasiswi tersebut, Isma juga memiliki harapan besar saat mudik lebaran tahun ini.

"Selamat sampai tujuan, cuma itu aja sih. Sama suasana dan cuaca mendukung" ungkap Isma.

Harapan ini muncul karena adanya kekhawatiran mereka mengenai kondisi cuaca yang belakangan ini cepat berubah. Selain itu, mereka juga berharap selamat selama diperjalanan karena meningkatnya arus mudik lebaran, maka meningkat pula resiko kecelakaan atau yang lainnya selama berada di perjalanan.

Secara keseluruhan, harapan mahasiswa perantauan selama mudik libur lebaran mencerminkan semangat untuk menikmati momen kebersamaan bersama keluarga mereka di kampung halaman. Momen ini juga menjadi refleksi dan pemantapan diri untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun