fatmasari titien
fatmasari titien Penulis

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Surat Cinta dari Sang Maha Cinta

18 April 2021   12:42 Diperbarui: 12 Mei 2021   17:09 5097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat Cinta dari Sang Maha Cinta
Surat Cinta dari Sang Maha Cinta

Cinta kan membawamu... kembali di sini. Menuai rindu... membasuh perih...

Sepenggal lagu di atas tentu sudah sangat akrab di telinga kita. Melantunkannya bisa penuh penghayatan nih, terasa sampai ke dalam relung jiwa. Apalagi bagi pasangan yang berjauhan. Duh....

Ngomong-ngomong soal cinta memang tak pernah ada habisnya. Selalu ada saja alasan untuk terus terhubung dengannya. Namun, acapkali manusia lupa bahwa ada yang mencintai mereka jauh sebelum mereka ada di dunia ini. Cinta yang tulus dan tanpa syarat.

Dialah Sang Maha Cinta, yang senantiasa memberikan segala apa yang dibutuhkan manusia, yang beriman dan yang tidak, yang meminta maupun yang tidak. Dialah Allah, segala puji bagi-Nya, yang telah menciptakan seluruh alam semesta untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh manusia dan kehidupan di dalamnya.

Ketika seseorang mencintai seseorang , maka ingatannya akan selalu tertuju pada orang tersebut. Maka dia akan selalu mencari cara untuk berdekatan dan berinteraksi dengannya. Apapun yang didapatkan dari dia, akan selalu dirawat dan dijaga. Apapun pesan yang dia kirim dan sampaikan, akan selalu diingat dan berulang kali dibaca. Apapun yang tidak disukainya, sedapat mungkin dihindari. Apapun yang disukainya akan selalu dilakukan dan diupayakan meski penuh perjuangan.

Kemudian, Allah turunkan Alqur'an sebagai surat cinta untuk makhluk-Nya. Di dalamnya terdapat banyak pesan dan pemberitahuan serta kabar gembira. Di dalamnya ditunjukkan betapa luas dalam cinta-Nya. Juga petunjuk bagi manusia tentang bagaimana cara untuk membalas cinta-Nya. Tentang surga dan neraka. Tentang tempat di mana manusia pertama diciptakan dan tinggal di sana. Juga berbagai petunjuk dan peta jalan agar manusia bisa kembali ke kampung asal tersebut dia negri akhirat kelak.

Demikian pula ketika seseorang mengaku mencintai Allah swt, maka dia perlu mengetahui banyak hal. Tentang apa yang Allah suka ketika manusia melakukannya. Juga tentang apa saja yang membuat Allah murka. Tentang pesan Allah kepada para utusan dan orang-orang yang Dia cintai.

Lalu bagaimana manusia bisa mengetahui kesemuanya itu? Tentu saja dari pesan yang dikirim Allah swt untuknya. Yang beliau turunkan melalui lisan utusan-Nya nan mulia. Muhammad Rasulullah saw. Melalui surat cinta-Nya yang penuh berkah. Melalui Alqur'anul karim. Padanya berkumpul segala kebaikan.

"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu. (An-Nahl: 89)"

Ath Thabari menafsirkan ayat ini sebagai berikut:

"Al-Qur'an ini telah turun kepadamu wahai Muhammad sebagai penjelasan apa yang dibutuhkan manusia, seperti mengetahui halal dan haram dan pahala dan siksa. Dan sebagai petunjuk dari kesesatan dan rahmat bagi yang membenarkannya dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya, berupa hukum Allah, perintah-Nya dan larangan-Nya, menghalalkan yang halal mengharamkan yang haram. Dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri."

Beliau berkata : "dan sebagai gambar gembira bagi siapa saja yang ta'at kepada Allah dan tunduk kepadaNya dengan bertauhid dan patuh dengan keta'atan, maka Allah akan berikan kabar gembira kepadanya berupa besarnya pahala di akhirat dan keutamaan yang besar.

"Barangsiapa yang ingin mengetahui apakah ia sungguh-sungguh mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika ia mencintai Al Quran maka ia sungguh-sungguh mencintai Allah dan Rasul-Nya" (HR. Al Baihaqi).

Cinta akan membawa seseorang untuk mendekat kepada yang dicintainya. Orang yang mencintai akan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Dan orang yang berbuat kebaikan pastilah akan dibalasi dengan kebaikan.

Demikian pula Alqur'an, dia akan membawa orang yang mencintainya kepada sesuatu yang jauh lebih baik.

*. Membaca Al Qur'an adalah ibadah, setiap satu huruf diganjar satu pahala.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an, maka baginya satu kebaikan. Dan setiap satu kebaikan dilipat-gandakan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam miim itu satu huruf, tapi alim satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf" (HR. At Tirmidzi)

*. Merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang beriman.

"Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar". (al-Isra: 9)

  • Menjadi syafaat (pelindung dari adzab neraka) bagi pembacanya.

"Bacalah al-Qur'an, karena
sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memohonkan syafa'at bagi orang yang membacanya (di dunia)". [HR. Muslim].

*Mereka yang menjaganya dengan baik (mempelajari, memahami, menghafal dan mengamalkannya) akan mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Allah swt.

"akan dikatakan kepada shahibul qur'an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca" (HR. Abu Daud).

Bulan ramadhan adalah syahrul qur'an, di bulan inilah malaikat Jibril datang setiap malam untuk mengecek hafalan qur'an Rasulullah saw.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur'an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus" (HR. Bukhari)

Selama bulan ini para salafushalih juga memperbanyak tilawah qur'an. Imam Asy Syafii mengkhatamkannya 60 kali dalam bulan ramadhsn. Al Aswad mengkhatamkan setiap dua hari sekali. Qatadah mengkhatamkan dalam tiga hari sekali. Dan di sepuluh hari terakhir ramadhan, beliau khatam setiap malam. Maa syaa Allah.

Lalu bagaimana dengan kita?
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah berpesan,"Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Alqur'an,
di saat engkau berada di majlis dzikir (majlis ilmu) dan
di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi" (Al Fawaid 1/148)

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku, keluargaku, dan air yang dingin (di padang yang tandus)"

Demak,18042021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun