Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331
Laskar Pelangi, Merajut Perbedaan dalam Bingkai Solidaritas
"Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi sepahit apa pun keadaannya." Andrea Hirata
Film Laskar Pelangi digarap oleh Sutradara dari Makassar Mohammad Rivai Riza atau yang lebih dikenal dengan nama Riri Riza, selain seorang sutradara, juga penulis skenario, dan sekaligus produser film.
Laskar Pelangi adalah karya susastra pertama Andrea Hirata. Terbit pertama kali pada 2005. Novel ini adalah buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi. Ketiga novel berikutnya ialah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov.
Merupakan karya adaptasi dari buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Novel tersebut ditulis dan diterjemahksn dari berbagai bahasa, serta mendapat banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Novel Laskar Pelangi sangat fenomenal dan dianggap telah memberi warna jagad sastra dan pernovelan di Indonesia di tengah hausnya pembaca terhadap karya-karya bermutu. Novel ini disebut sebagai penginspirasi banyak orang.
Baca Juga: "Laskar Pelangi" Ditawar Rp 2 Miliar untuk Dijadikan Film Animasi
Sementara Film Laskar Pelangi berdurasi sekitar 125 menit, awal penggarapannya tahun 2008. Pemerannya antara lain Cut Mini, Ikranagara, Slamet Rahardjo Djarot, Mathias Muchus, Teuku Rifnu Wikana.
Laskar Pelangi di produksi oleh Miles Film dan Mizan Production. Penulis skenario Salman Aristo, dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Lokasi syuting film Laskar Pelangi ialah Pulau Belitung sesuai latar dari sumber daerah cerita novel itu berasal.
Dalam catatan Wikipedia, hingga Maret 2009. Laskar Pelangi telah ditonton oleh 4,6 juta orang, menjadikannya film terbanyak ditonton di Indonesia pada masanya tersebut.
Casting film di daerah Kepulauan Bangka Belitung dengan menggunakan pemeran- pemeran lokal. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan bertalenta akting.
Baca Juga (sumber): Laskar Pelangi (film)

Persahabatan mereka cukup unik dan menyentuh hati, karena sama-sama berasal dari keluarga tidak mampu. Namun mereka mendukung satu sama lain untuk mewujudkan mimpi masing-masing anak polos, asal desa di Belitung tersebut.
Kesepuluh orang bersahabat, Ada seorang perempuan dan seorang etnis china masing-masing memiliki kelebihan dan talenta. Mereka tidak terpengaruh atas perbedaannya, tapi selalu saling menyemangati demi menggapai cita-cita bersama.
Mereka kesepuluh sekaligus sebagai Laskar Pelangi, paling mengesankan dan perlu di teladani adalah solidaritas atas persahabatan mereka yang saling mendukung satu sama lain Tanpa mengenal perbedaan etnis dan lainnya.
Memberi "Motivasi" Solidaritas
Film Laskar Pelangi ini menggambarkan proses sepuluh orang dari teman menjadi sahabat, memang membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan.
Tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Maka hargai perbedaan atau kelebihan masing-masing, Film Laskar Pelangi berbicara tentang bagaimana merajuk persaudaraan di tengah perbedaan, solidaritas untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Film ini juga menuai sukses yang luar biasa. Tak hanya berhasil mengangkat nama para pemainnya, juga mengerek popularitas Pulau Belitung.
Latar belakang keindahan panorama alam Belitung membuat banyak orang penasaran, apakah keindahan negeri Laskar Pelangi memang seindah warna aslinya di film.
Baca Juga: Riri Riza, Rocker yang terpincut dengan film
Untuk menambah penjelasan atas rekomendasi kelayakan Film Laskar Pelangi. Selain sedikit cerita soal film tersebut diatas, penulis infokan tentang sukses story Riri dan hubungan persahabatan dengan temannya sesama pekerja film lainnya.
Seperti Mira Lesmana, Rizal Mantopani. Juga persahabatan mereka sangat menginspirasi, saling mendukung mencapai kesuksesan masing-masing. Persahabatan mereka tersebut bagaikan cerita novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Kebetulan penulis sangat mengenal orang tua Riri, sama-sama dari Makassar (Dh: Ujung Pandang). Saat masih di Makassar, Riri sering menemani ayahnya, Mohammad Riza, ke pelosok daerah di Sulawesi Selatan, termasuk ke kampung kelahiran penulis di Kab. Bone, untuk memutar film soal KB, pertanian, penggunaan pupuk, dan program pemerintah lainnya.
Sang ayah Riri bekerja di Departemen Penerangan Sulawesi Selatan. Pekerjaan ayahnya yang membuatnya sering bersinggungan dengan film, pertunjukan seni, festival film hingga kampanye politik. Departemen itu dulu memang sangat powerful sebagai alat propaganda pemerintah Orde Baru di masa Presiden Soeharto.
Film Laskar Pelangi sangat memotivasi tentang arti persahabatan dan solidaritas. Sebagaimana kisah persahabatan antara Riri, Mira Lesmana, Nan, dan Rizal Mantopani. Mereka ketemu di Jakarta dan bersahabat setelah Riri ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Ikatan Kesenian Jakarta (IKJ).
Pada tahun 1988 Riri menjadi mahasiswa di IKJ, banyak bertemu para maestro film. seperti Sutradara Teguh Karya, Asrul Sani dan lainnya. Kuliahnya berjalan mulus. Riri lulus dengan prestasi akademik tertinggi di angkatannya.
Bersama dengan Mira membentuk Miles Production (sekarang Miles Film) setelah Kuldesak tayang. Riri menjadi sutradara full time di tempat itu hingga sekarang. Kolaborasi keduanya bagai dynamic duo yang kerap mengguncang industri film Indonesia.
Jadi tidak heran Riri selaku sutradara film Laskar Pelangi bersama Mira Lesmana banyak memotivasi film-film yang dibuatnya berdasar karakter dari kadar persahabatan mereka yang tinggi. Sehingga patut diteladani oleh anak muda milenial saat ini yang sudah kurang menanamkan nilai silaturahmi yang saling mendukung dalam persahabatannya.
Surabaya,16 Ramadan 1441 H | 9 Mei 2020 M
Sumber:
Ensiklopedia Andrea Hirata
Sinopsis dan Resensi Novel Laskar Pelangi (Lengkap)