Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Penulis

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips dan Solusi Masalah Gigi dan Mulut yang Sering Terjadi Saat Puasa

28 Maret 2024   19:40 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:44 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips dan Solusi Masalah Gigi dan Mulut yang Sering Terjadi Saat Puasa
Sumber foto: dokumen pribadi

Bulan puasa merupakan waktu istimewa bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan Ramadan, kita sebagai umat muslim berpuasa dari sebelum terbitnya fajar hingga maghrib atau saat fajar terbenam.

Itu artinya, tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh kita selama berjam-jam. 

Karena itulah, puasa dapat memberikan tantangan khusus bagi kesehatan gigi dan mulut. Karena itulah masalah umum pun bisa kerap terjadi.

Berikut masalah pada gigi dan mulut yang bisa muncul berikut cara mengatasinya:

1. Bau Mulut

Puasa bisa meningkatkan risiko bau mulut karena kurangnya cairan dalam tubuh. Penyebab lain yang bisa juga terjadi adalah adanya peningkatan kadar asam dalam mulut. 

Kedua hal tersebut menyebabkan kurangnya air liur yang membantu membersihkan bakteri di mulut.

Solusinya, minumlah banyak air saat berbuka dan sahur agar tidak terjadi kekeringan pada mulut. 

Selain itu lakukan gosok gigi secara rutin setidaknya dua kali sehari terutama sebelum tidur.

Kita juga bisa menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi. 

Selain itu selama bulan puasa, sebisa mungkin, hindarilah makanan dan minuman yang dapat menyebabkan bau mulut seperti makanan yang banyak mengandung bawang putih, petai, jengkol, atau minum kopi.

2. Penumpukan Plak dan Karang Gigi

Kurangnya konsumsi air selama puasa dapat menyebabkan penurunan produksi air liur, yang hal ini bisa memperburuk penumpukan plak dan pembentukan karang gigi.

Solusinya, pastikan membersihkan gigi dengan menyikat gigi secara teratur. Terutama, setelah makan sahur dan berbuka. 

Gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu menguatkan enamel gigi dan melawan kerusakan gigi.

3. Kerusakan Gigi

Nah, ini peringatan untuk yang suka konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan asam saat berbuka.

Pasalnya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.

Apalagi makanan yang mengandung asam bisa melarutkan lapisan luar gigi.

Solusinya, pilihlah makanan ringan yang sehat dan rendah gula seperti buah-buahan segar dan sayuran.

Hindari juga makanan dan minuman yang manis, mengandung soda, dan beralkohol yang dapat merusak enamel gigi. 

Jikalau sampai mengonsumsi makanan manis, segeralah sikat gigi setidaknya 30 menit setelahnya.

4. Gigi sensitif

Bagi yang punya gigi sensitif, hati-hati dengan pola makan selama bulan puasa yang mengkonsumsi makanan atau minuman panas dan dingin saat sahur dan berbuka. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan sensitivitas gigi

Solusinya, hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin. Selain itu gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang mengandung bahan-bahan seperti potasium nitrat atau fluoride untuk mengurangi sensitivitas pada gigi.

Jika sampai mengalami masalah gigi dan mulut selama bulan puasa, apalagi sampai sangat mengganggu, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter gigi. 

Dokter gigi dapat memberikan saran dan perawatan yang akan sesuai dengan masalah kita. Misalnya, seperti tindakan pembersihan gigi profesional untuk menghilangkan plak dan karang gigi.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama bulan puasa memang membutuhkan kesadaran dan perawatan ekstra dari diri kita sendiri. 

Nah, dengan mengikuti beberapa tips tadi, kita bisa dapat tetap menjaga senyum cerah dan kesehatan gigi yang optimal sepanjang bulan Ramadan. 

Yang terpenting, kita harus tetap puasa dengan nyaman dan sehat ya, agar kita dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman dan tanpa masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun