Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Ibu rumah tangga

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?

31 Maret 2023   22:13 Diperbarui: 31 Maret 2023   22:26 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?
Bandeng bumbu Bali pedas (dokpri) 

Tapi mungkin ada juga yang tidak berselera makan saat tidak ada sambal atau cabe. 

Sebagian orang mungkin menghindari makan yang pedas-pedas karena alasan kesehatan. 

Sedangkan yang biasa makan pedas-pedas, dianggap hanya memperturutkan selera. 

Tapi apakah benar begitu? 

Sering makan makanan pedas terlalu banyak dapat menyebabkan rapuhnya permukaan lambung. 

Saat lambung rapuh, akan mudah terluka.

 Itulah sebabnya terlalu sering makan pedas akan memicu terjadinya gastritis atau maag akut.

Hal ini diakibatkan oleh peradangan pada lapisan lambung. 

Untuk menyembuhkan rasa panas dan efek pedas pada mulut dapat dilakukan dengan :

1. Minum susu. 

Susu mengandung protein yang mampu memecah capsaicin sehingga menghilangkan efek panas dan pedas pada mulut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun