Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Administrasi

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?

31 Maret 2023   22:13 Diperbarui: 31 Maret 2023   22:26 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?
Bandeng bumbu Bali pedas (dokpri) 

 Hal ini karena capsaicin membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

4. Zat capsaicin memiliki sifat anti-inflamasi atau antiradang . 

5. Mengonsumsi cabe, terutama cabai hijau yang kaya akan vitamin C dan beta-karoten yang sangat baik untuk membantu merawat kulit, menjaga kulit tetap sehat, dan bercahaya.

6. Sebuah penelitian dalam National Library of Medicine,membuktikan bahwa capsaicin mampu meningkatkan suhu tubuh dan metabolisme tubuh hingga 5%.

Melihat begitu banyak manfaat makanan pedas, tidak ada salahnya jika kita mengonsumsi makanan pedas saat berbuka dan makan sahur. 

Meski begitu, tetap harus dikonsumsi secukupnya, tidak boleh terlalu sering dan berlebihan, tapi bisa dipergunakan sebagai variasi menu. 

Untuk menyingkat waktu, langsung saja kita masak bersama. 

Bandeng Bumbu Bali. 

Bahan :

- 1/2 kg bandeng berisi 4 ekor. Bersihkan sisik, kepala, ekor dan siripnya. Cuci bersih. Lumuri garam secukupnya. Goreng sampai matang. Cukup dibalik sekali agar tidak remuk. 

Bumbu :

-Cabe tampar 10 buah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun