Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Administrasi

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?

31 Maret 2023   22:13 Diperbarui: 31 Maret 2023   22:26 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?
Bandeng bumbu Bali pedas (dokpri) 

2. Minum yang manis. 

Minuman manis juga dapat menetralisir capsaicin. 

Namun begitu, di balik bahaya mengonsumsi makanan pedas, ternyata makan pedas atau cabe mempunyai banyak manfaat. 

Hal ini karena cabai memiliki senyawa kimia yang disebut “capsaicin”, yang dapat menimbulkan sensasi nikmat dan ketagihan.

 Saat capsaicin tersentuh dengan lidah, saraf di lidah akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa lidah sedang mengalami rasa pedas atau panas. 

Capsaicin ini mempunyai banyak manfaat, di antaranya :

1. Nortwestern University Research  menyatakan bahwa otak manusia dipenuhi dengan reseptor capsaicin, yaitu senyawa yang ditemukan pada cabai.

Saat kita mengonsumsi cabai, maka otak akan merespon dengan melepaskan endorfin yang  menimbulkan perasaan nyaman,sehingga dapat meningkatkan suasana hati.

2. International Journal of Molecular Sciences menemukan bahwa cabai merah mengandung senyawa flavonoid alami yang disebut apigenin. 

Senyawa apigenin memperkuat hubungan antara sel di otak. 

3. Makan makanan pedas juga bisa meningkatkan kesehatan jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun