Upgrade Skill Manajemen Waktu Saat Ramadan
Jangan Pernah Takut dengan Kata Terlambat
Saya sempat menertawakan apa sih gunanya time management. Ya sudahlah kerjakan saja sesuai porsi. Belanda masih jauh. He ...he...
Lagian saya juga bukan typical perfectionist apalagi merasa terbeban tanggung jawab. Dalam prinsip saya, sepanjang saya dapat mengerjakannya akan saya kerjakan sebaik-baiknya, jika tidak ya tinggalkan. Paling penting menjaga komitmen dan kepercayaan, jika sudah berjanji bisa ya harus tuntas apapun risikonya.
Tetapi sebagai ibu, tentu saya tidak dapat egois. Dengan semakin bertambahnya usia, makin banyak pula aktifitas putra semata wayang saya membutuhkan waktu lebih dari saya.
Persoalan kondisi ekonomi keluarga kami, mnembuat kami belum mampu mendelegasikan urusan domestik termasuk antar jemput kegiatannya kepada pihak ketiga. Alasan yang sama juga memaksa saya untuk mengambil beberapa pekerjaan meski ada yang dapat saya kerjakan secara remote.
Jika saya menginginkan anak saya bertumbuh, saya pun harus bertumbuh. Jadi, tidak ada salahnya saya upgrade skill saat ramadan ini untuk mulai belajar time management.
Bukan hanya anak saya, suami saya, ibu saya ataupun keluarga saya yang butuh saya. Saya juga membutuhkan diri saya sendiri menjalankan tugas kewajiban saya dengan bahagia. Termasuk mencari waktu untuk memberi asupan energi positif buat tubuh dan jiwa saya.
Tidak ada istilah kata terlambat untuk belajar, bukan?. Boleh jadi selama ini saya hanya denial terhadap stress akibat tak mampu memanajemen waktu.
Mencoba Mengenali Diri Sendiri
Sebagai orang yang pernah berpengalaman di manajemen mutu, prinsip Kaizen Plan, Do, Check, Action menjadi prinsip utama dalam mencoba manajemen, termasuk manajemen waktu.
Plan (Rencana) adalah kunci awal sebuah manajemen. Karena yang akan kita manajemen adalah waktu pribadi, maka penting sekali untuk mengenali diri sendiri.