Kangen Kampung Halaman, Ini 5 Kuliner Khas Jawa Timur yang Wajib Dicoba
Berbicara tentang kampung halaman, pasti tidak ada habisnya.
Tak lengkap rasanya kalau tidak membahas tentang makanan.
Yes, tak dipungkiri kalau kuliner adalah salah satu daya tarik mengapa seseorang selalu betah mudik atau bahkan travelling.
Sajian hidangan yang khas membuat saya selalu merindukannya.
Kangen sekali....
Selain itu, bertemu dengan keluarga, bertamasya hingga menjalankan tradisi yang berbeda membuat saya senang untuk kembali demi menyaksikannya.
Sejak ada tema tentang Yang Dirindukan dari Kampung Halaman, saya langsung berpikir untuk membahas ini.
Ada 5 Kuliner Khas Jawa Timur yang Wajib Dicoba
1. Pecel Punten
Jika kamu berkunjung ke Jawa Timur, siapa yang tidak kenal dengan makanan ini.
Hidangan yang identik dengan sepiring sayuran, ditambah dengan guyuran sambal kacang ini sungguh menggugah selera.
Terus karbonya dimana dong kalau sayur saja?
Tenang, pecel punten memang sedikit berbeda dari sego (nasi) pecel biasanya.
Untuk mengenyangkan lambung, pecel punten menambahkan punten sebagai pengganti nasinya.
Hah, punten?
Arti punten bukan hanya meminta maaf, tetapi juga untuk hidangan yang legendaris.
Sebagian orang mungkin menganggap kalau Pecel Punten berasal dari Blitar, Kediri, Tulungagung.
Jadi daripada berdebat, lebih baik disatukan saja menjadi Jawa Timur, haha.
Punten adalah hidangan yang terbuat dari beras dan santan, kemudian ditumbuk hingga halus.
Setelah halus, makanan tersebut dicetak dalam sebuah wadah selama beberapa menit.
Jika sudah set, punten bisa dipotong-potong dan disajikan bersama sayur-mayur, peyek dan sambal kacang.
Biasanya makanan ini dijual di pagi hari, untuk sarapan.
Asli ini enak sekali!
Kalau di ibukota, saya tidak menemukannya atau malah saya tidak tahu.
Yang jelas ketika mudik, sajian yang paling saya cari pertama kali adalah Pecel Punten.
Rasanya ya gurih, creamy dari santannya terasa sekali dan empuk.
Menurut saya, hidangan ini lebih ringan daripada memakan ketan.
Ya sih sekilas, ini mirip lemang.
Bedanya lemang dibuat dengan dibakar, kalau punten dikukus.
Setahu saya ya, maaf kalau salah.
2. Rujak Cingur
Nah, kalau ini rasanya sulit tergantikan.
Rujak yang satu ini, tentu bukan rujak buah.
Hampir sama dengan sego pecel, rujak menggunakan sayur dan sedikit buah-buahan seperti bengkuang, nanas dan sebagainya.
Ada juga lontong hingga sambal kacang sebagai dressingnya.
Cieee dressing, syalala, sudah kaya Masterchef saja ya haha.
Canda ya.
Disini sambal kacangnya menggunakan petis dan pisang mentah yang diulek.
Dua jurus combo itu yang membuat sambalnya menjadi dahsyat.
Kualitas petis juga mempengaruhi rasa, itu sebabnya kuliner autentik tidak bisa digantikan.
Widih mantap haha.
Untuk protein, ya ditemani dengan mulut sapi atau cingur.
Menurut saya, rasanya kompleks dan praktis.
Ada kesegaran sayur dan buah-buahan, yang membuat makanan itu asik untuk dinikmati.
Ditambah manis, gurih dari saus petis dan cingur ini semakin lezat.
3. Dawet Serabi
Dawet atau dikenal dengan cendol, memiliki beragam versi dan memunculkan keunikan tersendiri.
Kuahnya menurut saya hampir mirip dengan cendol, bedanya lebih menonjolkan sisi santannya.
Kesan gurih ditambah manis dari gula merah, dipadukan dengan serabi bakar ini memang tiada duanya.
Biasanya saya makan ini sebagai dessert dan setiap hari membelinya.
Alamak berat badan naik ini, tapi sesekali tidak apa-apa haha.
Kalau saya biasa memakan ini di siang hari, terutama matahari sedang 'ngamuk'.
Rasanya pasti menyegarkan jiwa dan raga, hahay.
4. Tahu Campur
Nah siapa nih yang suka tahu campur?
Ini adalah salah satu makanan khas Jatim yang paling sulit saya temui di Ibukota.
Selain jarang dijual, hidangan ini memiliki rasa yang unik.
Manis, gurih dari petis yang nge-blend dengan kaldu daging ini asli membuat saya ketagihan.
Dilansir dari orami.co.id, Tahu campur berbahan utama tahu goreng, kentang goreng, dan lontong yang dipotong kecil-kecil, ditambah taoge serta acar mentimun.
Tahu Campur disajikan dengan kuah yang terbuat dari rebusan daging dan bumbu dasar yang dihaluskan.
Tahu campur juga biasanya disajikan dengan potongan tahu goreng, cingur, taoge, dan kuah petis.
5. Lodho Ayam
Nah ini khas dari Tulungagung, rasa enaknya itu kebangetan.
Sajian ini berbahan dasar ayam yang dimasak menggunakan bumbu kuning hingga waktu yang lama.
Rasanya gurih dengan pedas yang tajam ini mudah membuat orang yang menyantapnya jatuh cinta.
Sekilas kuahnya memang mirip dengan opor, tetapi menurut saya bumbu lodho lebih berani dan pedas.
Dilansir dari orami.co.id, Lodho ayam ini memiliki dua jenis masakan, yang pertama adalah lodho dengan kuah encer, yang kedua yaitu lodho kuah kental.
Semua sama enaknya, apalagi jika dimakan dengan menggunakan nasi panas atau tiwul.
Ada juga yang menyediakan nasi uduk sebagai pendampingnya.
Kalau kalian suka yang mana? Apa makanan favorit kalian di kampung halaman?
Ini ceritaku, mana ceritamu.
See ya hehe