Ashabul Aikah dan Hutannya yang Rusak
Ayat-ayat pilihan Ramadan bagian-6
Surah Huud ayat 94
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.
Belajar banyak dari Ashabul Aikah, penduduk negeri Madyan (Midian) di lingkaran Yordania yang khilaf mengurusi hutannya. Nikmat kesuburan bentang alam beserta komponen biotik dan abiotiknya telah membuat mereka melalaikan untuk melestarikannya.
Kebiasaan buruk tidak adil merawat sebuah keseimbangan terbawa hingga ke ranah akhlak sosial ekonomi. Meraka senantiasa melakukan penipuan atau kecurangan dalam perdagangan. Selalu mengurangi timbangan dan takaran.
Pelajaran-pelajaran pelestarian hutan yang diajarkan Nabi Syu'aib dianggap angin lalu. Padahal beliau adalah Khathibul Anbiya' (ahli pidato dari kalangan para nabi). Kampanye pelestarian alam yang digalang olehnya tak digubris oleh ashabul aikah.
Tentang bagimana memperlakukan hewan yang juga pernah diajarkan Nabi Shaleh sebagai bagian komponen biotik penghasil daya dukung hidup telah mereka anulir dengan membunuh unta-unta penghasil protein hewani.
Al-Aikah yang dimaksud di sini bukanlah sebatang pohon besar lebat yang disembah-sembah oleh penduduk Madyan. Namun sebagai perlambang atas kelalaian mereka terhadap alam.
Jika ekosistem dan habitat terganggu dan terusik, maka otomatis hukum alam akan bicara. Keseimbangan hidrologi, fluktuasi cuaca hingga pergeseran kestabilan iklim maka bencana alam adalah ganjarannya.