Lestari Soonard
Lestari Soonard Administrasi

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Kastengels, Kue Favorit Lebaran Di Rumahku

21 April 2023   23:43 Diperbarui: 21 April 2023   23:51 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Kastengels, Kue Favorit Lebaran Di Rumahku
Kastengels (dok. pribadi)

Keceriaan pasangan itu menular...

aahhh...serasa di sekeliling jadi pink dengan lambang hati bertebaran...seperti di film-film...

Pasangan ini senang seru-seruan melakukan sesuatu bersama-sama seperti membuat totebag dan keramik. Dan kali ini mereka merangkai bunga. Tadi mereka belanja bunga di Pasar Bunga Rawa Belong, kabarnya pasar bunga terbesar di Asean. Pasar bunga Rawa Belong terkenal dengan harga bunga yang bersahabat di kantong.

Seru melihat mereka ngabuburit hal positif seperti merangkai bunga gini. Dan hasilnya bisa buat hiasan rumah hari lebaran besok.

"Ibu udah jadi bikin kue?", anakku tiba-tiba bertanya.

"Alhamdulillah dapat hampers. Cukuplah, ga usah bikin lagi", jawabku.

Blackforest (Pixabay)
Blackforest (Pixabay)

Aku jadi ingat, masa kuliah dulu setelah hari raya Idul Fitri, aku dan 5 orang sahabat selalu saling mengunjungi rumah keluarga masing-masing. Kebiasaan rutin itu akhirnya seolah membentuk menu khas yang harus tersedia bagi tiap orang. Ada yang akan ditagih aneka kue kering buatannya, ada yang ditagih es krim buatannya. Dan aku, baik sahabat kuliah maupun teman nongkrong SMA, setiap ke rumahku selalu nagih cake blackforest buatanku. Blackforest sederhana, bukan yang premium. Alhamdulillah saat itu aku mulai berani menerima pesanan cake tersebut. Lumayan nambahin buat beli bahan tugas kuliah hahaha...

Aku suka mencoba aneka resep masakan. Termasuk aneka kue kering seperti kastengels, nastar, sagu. Aku juga suka bereksperimen aneka bentuk. Kue nastar pernah aku buat seperti buah dengan tangkai dari cengkeh. Atau kue nastar yang di gunting dengan bagian ujung gunting sehingga terbentuk menjadi seperti Landak, kemudian di beri mata dari pentol cengkeh.

Saat seorang sahabat merayakan natal membawakan Lapis Legit Prunes, aku pun penasaran mencoba membuat sendiri. Butuh telor banyak dan butuh kesabaran ekstra untuk membuat lapis demi lapis. Tapi rasanya sesuai effortlah...mantaabbb... panteslah kalo harga lapis Legit Prunes lumayan.

Ilustrasi Semprit (dok. pribadi)
Ilustrasi Semprit (dok. pribadi)

Dulu...kalau tante ku yang asli Ngawi datang dan tinggal cukup lama di rumah, tante akan membuat kue khas di rumahnya. Yang aku ingat, tante suka membuat semacam keripik. Adonan digiling tipis, lalu dipotong berbentuk wajik. Kemudian diberi belahan di bagian tengah, kemudian salah satu sudut dimasukkan ke lubang tersebut. Kua jadi berbentuk pilinan. Kemudian digoreng sebelum disantap jadi kemilan. Tante juga suka membuat kue semprit. Enaakkk banget. Kangen kue-kue buatan tante ku itu...

Kamu tau ga....menurut ku, meskipun aku kemudian mencoba membuat sendiri sebuah kue, entah kenapa aku tetap sering kangen kue yang dibuat orang yang pertama kali mengenalkan kue tersebut kepadaku. Rasanya beda aja.... mungkin karena dibuat dengan cinta tulus yah...

Berjalannya waktu, kesukaan ku mencoba aneka resep kue tergeser oleh aneka kesibukan. Kesukaan ku mencoba aneka kue pun berubah. Hampir tiap Hari raya, aku mencari Kastengels. Dan nyaris mengabaikan kue lainnya.

Kalaupun ada waktu membuat kue, yah aku akan usahakan membuat kue kastengels. Bukan yang lain.

Resep kue Kastengels banyak versinya.

Tapi yang aku masih penasaran sampai sekarang adalah kastengels yang disuguhkan keluarga mas Fajri beberapa tahun lampau saat aku ikut orang tua silaturahim ke rumah keluarga mas Fajri. Pemilik salah satu bangunan tinggi di Jakarta ini saat itu masih merintis karir. 

Menurut ku rasa kastengels-nya ga ada dua nya. Renyahnya beda. Gurih kejunya...uuuhhh...ga bisa ku ungkapkan dengan kata-kata. Sudah banyak resep Kastengels aku coba, tapi belum ada yang hasilnya seperti kastengels tersebut.

Yah sudahlah yah...

Yang penting kastengels...

Ilustrasi Kue Kering Lebaran (Dok. Pribadi)
Ilustrasi Kue Kering Lebaran (Dok. Pribadi)

Ngomong-ngomong, ini aku beri salah satu resep Kastengels, siapa tau kamu mau coba :

Bahan A:

200 gr tepung terigu protein rendah

50 gr tepung maizena

4 gr baking powder

1-2 gr garam halus

15 gr susu bubuk

Bahan B:

90 gr butter wijsman

90 gr mentega (unsalted butter)

10 gr gula halus

2 butir kuning telur

Bahan C:

50 gr keju parmesan parut

50 gr keju edam parut

Bahan olesan dan taburan:

1 butir kuning telur

2 sdm susu cair

2 tetes pewarna kuning

Keju cheddar parut secukupnya

Cara Membuat :

Campurkan semua bahan A di dalam wadah, ayak agar tidak ada yang bergerindil atau menggumpal.

Kocok butter wijsman, gula halus dan mentega dengan mixer hingga tercampur warnanya pucat dan lembut.

Masukkan kuning telur satu per satu sambil diaduk sebentar. Jangan overmix agar tidak rapuh nanti kastengelnya saat matang.

Masukkan bahan A sedikit demi sedikit ke dalam adonan basah. Aduk rata menggunakan spatula saja.

Masukkan semua bahan C, aduk hingga rata dengan tangan.

Ambil adonan secukupnya, gilas pipih hingga ketebalan setengah cm (0,5 cm) lalu potong sesuai selera.

Olesi permukaan adonan dengan bahan oles. Kemudian taburi dengan keju cheddar parut.

Siapkan loyang yang sudah dioles margarin dan dilapisi kertas baking. Panaskan oven. Tata adonan yang sudah dicetak dengan berjarak di loyang.

Panggang selama 40-50 menit dengan suhu 140C atau sesuaikan dengan oven masing-masing.

Jika sudah matang, angkat dan keluarkan dari oven, jangan dibiarkan di dalam oven agar tidak gosong karena sisa panas di oven.

Kue kering kastengel premium lembut siap disantap dan dikemas di stoples.

Gimana...? Mudah kan?

Jangan lupa yaahhh....jika sudah jadi, aku dikirimin...

Salam Kastengels

Putri Soonard

Samber 2023 Hari 21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun