Mang Pram
Mang Pram Freelancer

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cerpen | Ibu Menunggumu Pulang, Nak

23 Mei 2020   20:25 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:27 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen | Ibu Menunggumu Pulang, Nak
Ilustrasi foto Pexels.com/Lelesh Aldarwish

Hilal telah tampak, namun masih ada kecemasan yang menggelayut di raut wajah Ibu.

Puasa terakhir sudah dibatalkan. Ibu hanya minum beberapa seruputan teh manis. Laksa ketupat dan opor ayam tidak sedikit pun dimakan.

"Ibu, makan yuk. Ini sudah mau masuk waktu isya," bujuk Naimah.

Ibu menghela nafas. Sesekali matanya menatap pintu.

"Sahrir sebentar lagi pulang," kata Ibu dengan penuh harapan.

Naima menundukan kepala. Memalingkan wajah. Buru-buru lari ke dapur.

"Apanya anak gadis ini. Orang tua sedang ngomong ditinggal pergi," kata Ibu.

Ibu kemudian bangkit dari tempat duduknya. Matanya menyapu dinding rumah. Ketika melihat potret wajah almarhum suaminya, Ibu perlahan mendekat.

"Sudah lebaran lagi, ya Pak. Anak-anak sudah besar sekarang. Siti sudah menikah dan punya anak. Sahrir sudah menjadi dokter di Jakarta. Naimah baru mau kuliah jurusan pendidikan," katanya sambil memandang foto suaminya yang meninggal 15 tahun lalu.

Ibu adalah wanita tangguh. Mampu membesarkan tiga anaknya tanpa mau menikah lagi. Menjadi orangtua tunggal, Ibu mampu menghidupi dan memberikan pendidikan terbaik.

Ibu mamandang foto putranya. Ia tersenyum penuh bangga bisa mengantarkan putranya menjadi dokter spesial paru. Baru setahun ikrar profesi kedokteran. Kini si bujang bertugas di sebuah rumah sakit besar di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun