menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)
Makna Ramadan, untuk Esok yang Lebih Baik
Cukuplah rasa lapar haus selama shaum menyadarkan, betapa miris mereka yang berkutat dengan kerja kasar (buruh kasar ,pekerja sektor non formal), yang menguras tenaga/fisik berpacu dengan lapar dan letih. Pola hidup yang lebih sederhana,memungkinkan kita ada harta lebih untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Bukan hanya fakir miskin, tapi juga para korban bencana alam dan lainnya.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf 31 yang artinya:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Dalam konteks yang lebih luas, melawan dorongan berbuat kesalahan bukanlah hal mudah. Kerap jika kesalahan dilakukan berjamaah, menjadi trend, hilang rasa bersalahnya. Sebaliknya kebaikan yang dilaksanakan berjamaah akan saling memupuk dan menguatkan.
Standar dan nilai tentang pemikiran, perasaan, sikap, apa saja yang masuk kriteria baik dan dianjurkan (amar ma’ruf), serta kemungkaran diri yang harus dihindari (nahi mungkar) telah Allah turunkan tatacara dan aturannya dalam Al Qur’an dan Hadits.
Ramadhan telah menautkan silaturahmi hangat kala menambah/mengasah ilmu di tempat tempat majelis ta’lim dan masjid, kenikmatan saat berbuka puasa. Kenikmatan saat bersedekah dan berbagi.
Bulan Ramadhan, seperti dilansir dalam web site Universitas Pakuan , Ramadhan berasal dari kata Romadh yang artinya ialah panas menyengat atau membakar. Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada bulan ini (di Arab) jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain. Panas yang dihasilkannya lebih tinggi dibanding yang lain.
Sementara Imam Al-Qurthubi menafsirkan,dinamakan bulan Ramadhan karena menggugurkan (membakar) dosa-dosa dengan amal saleh.
Puasa ramadhan bukan hanya menguggugurkan dosa , namun berkembang menjadi manfaat-manfaat sehat pikiran, sehat jiwa dan sehat tubuh. Proses pemaksaan diri yang memberikan multiply efek.
Dr. Bagus Riyono, M.A., dosen Psikologi UGM , mengatakan berpuasa itu bermanfaat meningkatkan kontrol diri. Seperti yang beliau ungkapkan dalam kegiatan Pojok Bulaksumur di Kantor Pusat UGM (20Maret 2023) seperti dilansiri web site berita UGM (Universitas Gajah Mada) , bahwa dengan berpuasa kita dilatih delay gratification, atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya. Jiwa dilatih disiplin dan tekun sehingga hati merasakan tenang. Proses melatih diri merespon semua hal dengan lebih tenang dapat menurunkan stress.
“Puasa Ramadan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti. Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapaan kehidupan setelah puasa,”paparnya