Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menu Sahur Tinggi Serat: Rahasia Kesehatan dalam Puasa

17 Maret 2024   15:30 Diperbarui: 17 Maret 2024   15:35 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Sahur Tinggi Serat: Rahasia Kesehatan dalam Puasa
Ilustrasi jenis sayuran tinggi serat - sumber gambar: hellosehat.com

Di sebuah sudut kecil Kota Sejuk, di sebuah kos-kosan sederhana, Ali duduk di meja makan dengan temannya, Rizal, sambil menjelaskan dengan antusias tentang menu sahur tinggi serat.

Rizal, dengan penuh perhatian siap mendengarkan penjelasan dari Ali.

"Jadi, Rizal," ucap Ali sambil menyendok nasi ke dalam mulutnya, "kamu harus tahu bahwa menu sahur tinggi serat itu sangat penting. Ini tidak hanya membuat kita kenyang lebih lama, tapi juga menjaga stamina kita selama puasa."

Rizal mengangguk, menyeruput teh hangatnya, "Tapi, serat itu apa sebenarnya?"

Ali tersenyum, "Serat adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Ini penting karena membantu mencerna makanan lainnya dan menjaga kesehatan pencernaan kita. Nah, ada dua jenis serat: serat larut dalam air dan serat tidak larut dalam air."

"Misalnya apa saja makanan yang mengandung serat tinggi?" tanya Rizal, semakin tertarik.

Ali mulai menggambarkan berbagai makanan berserat tinggi kepada Rizal, sambil sesekali menyantap kurma yang ada di depannya. 

"Pertama, ada buah-buahan seperti apel, pir, dan jeruk. Kemudian, ada sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel. Tidak lupa, biji-bijian seperti beras merah, oatmeal, dan biji-bijian utuh juga mengandung serat tinggi."

Rizal mengangguk mengerti, "Tapi, apa manfaatnya bagi kesehatan kita?"

"Manfaatnya banyak, Rizal," jawab Ali dengan semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun