Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Memaknai Tradisi "Bukber" sebagai Simbol Solidaritas Sosial di Tengah Keterbukaan Multikultural

23 Maret 2024   22:13 Diperbarui: 24 Maret 2024   15:35 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Tradisi "Bukber" sebagai Simbol Solidaritas Sosial di Tengah Keterbukaan Multikultural
Ilustrasi bukber sebagai simbol solidaritas sosial di tengah keterbukaan multikultral. (Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, momen ini memberikan kesempatan untuk melupakan perbedaan, menyingkirkan prasangka, dan menyatu dalam cinta dan kasih sayang.

Ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk bersama-sama merayakan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar, seperti empati, pengertian, dan kepedulian terhadap sesama.

Selain itu, bukber juga mengajarkan kita untuk menghargai waktu yang berharga bersama keluarga, teman, dan tetangga.

Di tengah kesibukan yang semakin meningkat, tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya meluangkan waktu untuk bersama-sama, berbagi cerita, tertawa bersama, dan menikmati kebersamaan yang berharga.

Dengan begitu, bukber tidak hanya menciptakan kenangan indah, tetapi juga menguatkan fondasi keluarga dan hubungan sosial yang kokoh.

Dalam kerangka yang lebih luas, bukber juga menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya perdamaian dan toleransi dalam masyarakat yang multikultural.

Melalui kehadiran non-Muslim dalam acara bukber, kita menyaksikan bahwa persaudaraan dan persatuan dapat mengatasi segala perbedaan dan membangun fondasi yang kuat untuk harmoni sosial.

Oleh karena itu, bukber bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan inspirasi dan harapan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih damai, adil, dan berkeadilan bagi semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun