Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Memaknai Tradisi "Bukber" sebagai Simbol Solidaritas Sosial di Tengah Keterbukaan Multikultural

23 Maret 2024   22:13 Diperbarui: 24 Maret 2024   15:35 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Tradisi "Bukber" sebagai Simbol Solidaritas Sosial di Tengah Keterbukaan Multikultural
Ilustrasi bukber sebagai simbol solidaritas sosial di tengah keterbukaan multikultral. (Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi)

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup masyarakat, ada banyak ruang untuk pengembangan tradisi ini agar tetap relevan dan menarik bagi generasi muda.

Misalnya, dengan memanfaatkan media sosial dan aplikasi daring, kita dapat menggalang partisipasi lebih luas dari masyarakat dalam acara Buka Bersama, serta meningkatkan efisiensi dalam pengorganisasian acara tersebut.

Selain itu, inovasi dalam penyediaan makanan juga dapat dilakukan untuk menjawab tantangan logistik dan ketersediaan bahan makanan.

Pengembangan menu-menu buka bersama yang praktis, sehat, dan ekonomis dapat membantu mempermudah persiapan acara dan memastikan semua peserta dapat menikmati hidangan dengan cukup dan nikmat.

Dengan demikian, tradisi buka bersama dapat tetap berlanjut dan berkembang, menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebaikan yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia.

Menghidupkan Ruhiyah dan Jasadiyah

Buka bersama tidak hanya memberikan manfaat secara jasadiyah (fisik), tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam memperkuat dimensi ruhiyah (spiritual) bagi para pesertanya.

Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, tradisi buka bersama menjadi momen yang berharga untuk menyegarkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dalam suasana berpuasa dan beribadah, peserta buka bersama diajak untuk merenungkan arti kehidupan, mensyukuri nikmat-nikmat yang diberikan, dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan serta sesama.

Dalam tradisi agama Islam, Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana amal ibadah memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Buka bersama menjadi bagian integral dari ibadah puasa, di mana setiap suapan makanan yang diambil setelah berbuka puasa memiliki nilai yang luar biasa di mata Tuhan.

Oleh karena itu, tradisi ini menjadi ajang untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan, serta memperbaiki hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun